Luar Negeri

Gegara Pembatasan Aktivitas, Jenazah Harus Diusung Melewati Atas Pagar Batu dan Kawat Berduri

Pemandangan tak biasa itu memperlihatkan sebuah keranda mayat diusung melewati pagar pembatas yang terbuat dari batu.

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Mursal Ismail
Facebook Mat Nadzari Ahmad Dahlan
Proses pemakaman bermasalah karena pembatasan aktivitas (PKP) yang begitu ketat di Sungai Choh, Selangor, Malaysia. 

Pemandangan tak biasa itu memperlihatkan sebuah keranda mayat diusung melewati pagar pembatas yang terbuat dari batu.

SERAMBINEWS.COM - Selama pemberlakuan masa PSBB atau biasa disebut PKP (Pembatasan Aktivitas) di Malaysia, semua orang dilarang melakukan perjalanan terlebih keluar kota.

Penerapan PKP ini dilakukan demi mengurangi penyebaran lebih luas virus SARS-CoV-2.

Namun, lantaran penerapan protokol kesehatan pelaksanaan PKP yang begitu ketat, sempat menimbulkan kendala dalam mengurus pemakaman di Sungai Choh, Malaysia baru-baru ini.

Melalui gambar yang viral di Facebook, pemandangan tak biasa itu memperlihatkan sebuah keranda mayat diusung melewati pagar pembatas yang terbuat dari batu.

Penutupan pembatasan Jalan Federal antara Gombak dan Hulu Selangor itu terjadi pada Rabu (17/2/2021), lapor Malaysia Gazette.

Baca juga: Granat Sengaja Diletakkan di Ban Mobil Agar Meledak Saat Dilindas, Polisi Usut Pelaku dan Motifnya 

Akibat terhalangnya pagar batu dan kawat, warga harus mengeluarkan mayat dari mobil ambulans.

Setelah dikeluarkan, warga mengangkatnya secara massal sebelum menaiki mobil jenazah lain untuk segera dikebumikan.

Terlihat 11 orang yang turut membantu menyeberangkan keranda mayat melewati tiga pagar batu.

Hal tersebut juga mendapat tanggapan dari mantan Anggota Majelis Batang Kali, Datuk Mat Nadzari Ahmad Dahlan.

"Masalah org meninggal di Sg Choh - Baru kebumi. Apalah payah nak selesaikan masalah fardu kifayah ni.

Protokol dgn kerja hari kiamat kena sejajar. Yg berwajip tolong guna kebijaksanaan bukan totok dgn undang2 manusia shj.

Buatlah jalur cadangan..contoh," komentarnya di Facebook-nya baru-baru ini.

Baca juga: Ini Keuntungan Calon Penumpang di Bandara Malikussaleh Aceh Utara Bila Sudah Divaksin Covid-19 

Tak lama setelah diunggah, foto-foto yang tersebar luas di media sosial langsung menuai kritik dari netizen.

Mayoritas di antaranya memberi komentar lantaran pihak berwajib tidak memfasilitasi hal-hal terkait kematian, meski Selangor dan Lembah Klang saat ini sedang menjalani PKP.

Akibat PKP di Malaysia, mobil ambulan yang membawa jenazah tidak bisa melewati pembatas jalan.
Akibat PKP di Malaysia, mobil ambulan yang membawa jenazah tidak bisa melewati pembatas jalan. (Facebook Mat Nadzari Ahmad Dahlan)
Keranda mayat itu harus diusung melewati tiga pagar batu dengan gulungan kawat di atasnya.
Keranda mayat itu harus diusung melewati tiga pagar batu dengan gulungan kawat di atasnya. (Facebook Mat Nadzari Ahmad Dahlan)
Keranda mayat harus diusung warga untuk bisa melewati pembatas jalan.
Keranda mayat harus diusung warga untuk bisa melewati pembatas jalan. (Facebook Mat Nadzari Ahmad Dahlan)

(Serambinew.com/Firdha Ustin)

Baca juga berita lainnya

Baca juga: Ditantang Nelpon Krisdayanti Lantaran Hubungan Tak Baik, Ashanty: Aduh Takut

Baca juga: Kreatif! Warga Nagan Raya Ini Olah Kayu Bajakah Jadi Minuman Teh, Pernah Diekspor hingga ke Brunai 

Baca juga: Penerbangan di Bandara Malikussaleh Maksimal, Tak Pernah Ada Lagi Penundaan Akibat Minim Penumpang

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved