Berita Banda Aceh
Kepala Bappeda Aceh Bagi Tips Turunkan Angka Kemiskinan, Disampaikan kepada Kepala Bappeda Se-Aceh
Apalagi angka kemiskinan di Aceh pada tahun 2020 lalu meningkat 0,42 persen dibandingkan tahun 2019, yakni dari 15,01 persen menjadi 15,43 persen.
Penulis: Herianto | Editor: Mursal Ismail
"Yaitu agar yang bersangkutan mengurangi belanja rokok yang bisa membuatnya selalu tetap miskin, jika masih tetap berpenghasilan senilai itu per harinya," kata Ahmad Dadek.
Selain itu, kata Dadek pendapatan masyarakat miskin dan SDM-nya juga harus meningkat.
Caranya tingkatkan keahliannya dengan melatihnya, sehingga bisa membantu yang bersangkutan meningkatkan pendapatan hariannya guna memenuhi kebutuhan pokok keluarganya.
Cara lain untuk membantu masyarakat miskin dikantong-kantong kemiskinan di sejumlah daerah, kata Dadek, Bappeda Kabupaten/Kota, SKPK teknis, camat, dan keuchik bekerja sama membuat program padat karya.
"Misalnya, pada tahun ini ada rencana membangun jalan dan jembatan desa dengan menggunakan dana desa.
Pekerjaan pembangunan jalan dan jembatan itu, jangan diborongkan, melainkan dipadat karyakan kepada masyarakat desa.
Masyarakat desa yang bekerja digaji secara harian, misalnya Rp 60.000/hari, sehingga masyarakat miskin bisa menambah penghasilannya dari kegiatan padat karya tadi," jelas Ahmad Dadek.
Ahmad Dadek mengatakan ada beberapa cara dilakukan Pemerintah Aceh untuk meningkatkan SDM dalam rangka mengurangi angka kemiskinan.
Antara lain, pemberian dana bantuan pendidikan dan bea siswa bagi anak yatim piatu, anak miskin, agar mereka bisa melanjutkan pendidikan hingga perguruan tinggi.
Kemudian, penduduk miskin diberikan kartu JKA secara gratis, supaya ketika mereka sakit, bisa berobat gratis di Puskesmas dan RSU di daerah masing-masing.
"Ini dilakukan Pemerintah dalam rangka meningkatkan SDM penduduk miskin di Aceh," ujar Ahmad Dadek.
Selanjutnya meningkatkan transaksi ekonomi dan pengendalian stabilitas harga pangan.
Caranya, meningkatkan nilai jual produk petani, nelayan dengan mengolah bahan baku menjadi produk bahan setengah jadi dan siap pakai/konsumsi.
Misalnya petani ubi kayu, ubi jalar dan lainnya, mereka diajarkan cara mengolah baha baku ubi kayu dan ubi jalar untuk berbagai produk makanan kemasan.
Dengan demikian nilai jual produk ubi kayu dan ubi jalarnya jadi meningkat.