Berita Banda Aceh

Kepala Bappeda Aceh Bagi Tips Turunkan Angka Kemiskinan, Disampaikan kepada Kepala Bappeda Se-Aceh 

Apalagi angka kemiskinan di Aceh pada tahun 2020 lalu meningkat 0,42 persen dibandingkan tahun 2019, yakni dari 15,01 persen menjadi 15,43 persen.

Penulis: Herianto | Editor: Mursal Ismail
SERAMBINEWS.COM/HERIANTO
Kepala Bappeda Aceh, H T Ahmad Dadek, SH, MH, berbicara dalam rapat secara virtual dengan 23 Kepala Bappeda kabupaten/kota dari ruang kerjanya di Banda Aceh, Jumat (19/2/2021). 

"Kalau ubi kayu dan ubi jalar di jual mentah, harganya cuma Rp 6.000 – Rp 10.000 per kilogram.

Tapi setelah diolah menjadi makanan jadi, seperti menjadi keripik, dimasukkan dalam kemasan yang bagus dan menarik, harganya jualnya menjadi lebih tinggi mencapai Rp 40.000 -  Rp 60.000 per kilogram," sebut Dadek. 

Kemudian Pemerintah di daerah, kata Dadek, perlu menjaga stabilitas harga pangan.

Misalnya pada saat meugang puasa dan lebaran, harga daging sapi/kerbau di pasar daging, bisa mencapai Rp 200.000/Kg.

Untuk membantu orang miskin di desa, pemerintah gampong alokasikan dana desa setiap tahun sekitar Rp 50 juta – Rp 100 juta, untuk beli 3  - 5 ekor sapi.

"Kemudian saat meugang puasa dan lebaran, daging itu dijual kepada warga cukup Rp 100.000 saja per kilogram.

Dengan harga jual senilai itu, masyarakat miskin bisa membeli daging sapi murah.

Hasil penjualan daging sapi/kerbau tadi, dijadikan pendapatan asli gampong, untuk pembelian ternak sapi/kerbau untuk dipotong tahun depan,” ujar Dadek.

Strategi lain untuk mengurangi angka kemiskinan, kata Dadek, jika terjadi bencana alam, Pemkab setempat secepatnya mengatasi, fasilitas umum yang rusak, agar cepat dibangun sehingga kembali normal.

Dengan demikian kegiatan ekonomi masyarakat bisa cepat pulih.

Misalnya ada jembatan yang putus, cepat dibangun jembatan daruratya, begitu juga jika ada waduk dan irigasi yang jebol, cepat laksanakan penanganan daruratnya.

Ahmad Dadek berharap Kepala Bappeda kabupaten/kota dapat menjalankan strategi penanganan kemiskinan ini di daerah masing-masing melalui program yang mirip dilakukan Pemrov Aceh itu. 

Seperti diketahui, persentase penduduk miskin di Aceh tahun tahun 2020 tertinggi, yakni Aceh Singkil mencapai 20,78 persen, Gayo Lues 19,32 persen, Pidie 19,23 persen, Pidie Jaya 19,19 persen, Bener Meriah 18,89 persen.

Sedangkan jumlah penduduk miskin terbanyak adalah Aceh Utara 106.410 orang, Pidie 86.390 orang, Bireuen  62.420 orang, Aceh Timur 62.340 orang, dan Aceh Barat 39.060 orang. (*)    

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved