Berita Lhokseumawe
Camat Muara Dua akan Mediasi Kasus Warga Palang Kantor Keuchik Paya Bili
Camat Muara Dua, Kota Lhokseumawe Heri Maulana menanggapi aksi penyegelan Kantor Desa Paya Bili yang dilakukan oleh warga desa setempat akibat....
Penulis: Zaki Mubarak | Editor: Jalimin
Laporan Zaki Mubarak | Lhokseumawe
SERAMBINEWS.COM,LHOKSEUMAWE - Camat Muara Dua, Kota Lhokseumawe, Heri Maulana menanggapi aksi penyegelan Kantor Desa Paya Bili yang dilakukan oleh warga desa setempat akibat kecewa saat kepala desa tidak menghadiri rapat umum.
"Ini ada miskomunikasi jadi pihak Muspika Muara Dua akan memediasi permasalahan yang terjadi antara Kepala Desa Paya Bili dan warganya. Saya sudah instruksikan untuk membuat rapat terkait persoalan ini," kata Camat Muara Dua, Heri Maulana, kepada Serambinews.com, Sabtu (20/2/2021).
Dikatakan Heri Maulana, aksi penyegelan tersebut terjadi akibat warga yang kecewa karena kepala desa tidak hadir saat rapat evaluasi pengelolaan dana desa.
"Saya telah menghubungi kepala Desanya, beliau sedang dalam perjalanan pulang dari luar daerah, harus segera menyelesaikan persoalan yang menimbulkan aksi penyegelan kantor," katanya.
Heri Maulana mengaku tidak mengetahui apa alasan lain, sehingga warga melakukan aksi penyegelan kantor desa itu. Namun dirinya akan segera berdiskusi dengan kepala desa untuk segera menuntaskan perkara itu.
"Setahu saya alasannya hanya karena kepala desa tidak hadir saat rapat, nanti kita akan tahu apa penyebab pastinya saat rapat yang dimediasi oleh Muspika Muara Dua," pungkasnya.
Sebagaimana diberitkan sebelumnya, aksi palang kantor Keuchik kembali terjadi di Kota Lhokseumawe. Dimana puluhan warga di Desa Paya Bili Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe, melakukan aksi memalang kayu dipintu kantor desa tersebut dengan dituliksan Disegel, pada Jumat (19/2/2021) sekitar pukul 22.00 WIB malam.
Hal itu dilakukan akibat kekesalan warga yang sudah dua kali keuchik tak hadir ketika diadakan rapat umum di Meunasah desa setempat.
Sehingga aparat kepolisian dan TNI pada Jumat (19/2/2021) sekitar pukul 22.30 WIB turun ke lokasi untuk melakukan pengamanan di kantor keuchik tersebut.
Selin itu aksi tersebut dilakukan warga diduga terkait pengelolaan dana desa yang diduga bermasalah atau tidak transparan.
Amatan Serambinews.com, Sabtu (20/2/2021) pagi terlihat sebagian pintu dan jendela kantor di palang kayu dan pada kayu itu ditulilsan Disegel oleh masyarakat.
Salah seorang Desa Paya Bili, Abdurahman (45) mengatakan warga kesal karena keuchik kurang respon terhadap keluhan masyarakat selama ini.
"Aksi memalang kantor desa ini kami lakukan karena kepala desa (Keuchik) tidak transparan kepada masyarakat terkait pengelolaan dana desa dan terkesan arogan," katanya.
Menurut Abdurrahman, sudah dua kali warga melakukan rapat umum, namun tidak pernah hadir dan bahkan selama setahun menjabat sebagai kepala desa tidak pernah membuat rapat terkait pengelolaan dana desa.