Gubernur DKI Sebut Banjir Jakarta karena Curah Hujan, Ini Hasil Perbandingan dengan Januari 2020
Sementara BMKG mengatakan justru curah hujan hari ini jauh lebih rendah dibanding Januari 2020 silam.
Sementara BMKG mengatakan justru curah hujan hari ini jauh lebih rendah dibanding Januari 2020 silam.
SERAMBINEWS.COM - Ibu Kota Jakarta kembali dilanda banjir.
Apa sebenarnya penyebab banjir di kota besar itu.
Padahal pembangunan di kota besar dikabarkan jauh lebih maksimal.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan banjir di Jakarta yang terjadi hari ini disebabkan oleh intensitas hujan lebat.
Sementara BMKG mengatakan justru curah hujan hari ini jauh lebih rendah dibanding Januari 2020 silam.
Banjir kali ini terjadi di sejumlah titik.
Menurut Anies Baswedan ada 200 RT yang terdampak banjir.
Baca juga: Nekat! Demi Dapat Suntikan Vaksin Covid, Dua Wanita Ini Nyamar Jadi Nenek-nenek, Ketahuan Karena Ini
Baca juga: Kalina dan Vicky Gagal Nikah, Ada Apa? Maia Estianty Sampai Ikut Komentar
Baca juga: Gedung Arsip Badan Pengelolaan Keuangan Abdya yang Terbakar Menyimpan Ribuan Dokumen Penting
Pemprov DKI Jakarta sudah mendirikan 26 lokasi pengungsian untuk 329 KK.
Anies mengatakan hujan yang terjadi di Jakarta beberapa hari terakhir tergolong ekstrem.
“Sejak tadi malam Jakarta dan sekitarnya mengalami hujan yang cukup intensif di Pasar Minggu."
"Ini catatan dari BMKG, curah hujan sampai 226 mm, di Sunter Hulu 197 mm, di Halim sampai 176 mm, Lebak Bulus 154 mm. Semua angka di atas 150 mm, adalah kondisi ekstrem,” kata Anies, seperti dilansir dari laman Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID).
Anies Baswedan mengatakan curah hujan ekstrem ini yang menyebabkan banjir di Jakarta.
Pasalnya, kapasitas sistem drainase yang saat ini ada di Jakarta untuk menampung curah hujan dengan intensitas 50 sampai 100 mm.
Sehingga apabila terjadi hujan di atas 100 mm per hari, maka akan terjadi genangan.