Winta Wahyu Widada,  Setahun Merekam Keindahan Aceh dengan Lensa

Winta Wahyu Widada, istri Kapolda Aceh, Irjen Pol Wahyu Widada memiliki hobi fotografi

Editor: bakri
FOR SERAMBINEWS.COM
Winta Wahyu Widada 

TAK banyak yang tahu, Winta Wahyu Widada, istri Kapolda Aceh, Irjen Pol Wahyu Widada memiliki hobi fotografi. Ibu dua anak ini sudah kepincut dunia 'melukis cahaya', jauh sebelum suaminya bertugas di Aceh.

Hobinya pun disalurkan dengan baik dan profesional. Bahkan setahun berada di Aceh, Winta berhasil merekam keindahan Aceh, baik landscape, culture, dan masyarakatnya. Hasil karya fotografinya itu pun dijadikan buku berjudul 'Aceh, Permata Tersembunyi di Ujung Sumatera'.

Kemarin, bertempat di lantai dua Museum Tsunami Aceh, Winta Wahyu Widada meluncurkan bukunya. Buku itu berisikan foto-foto karya Winta yang diabadikan dengan kamera profesionalnya sejak Februari 2020 lalu.

Peluncuran buku itu digelar sederhana, menerapkan protokol kesehatan (protkes) dan turut dihadiri istri Gubernur Aceh, Dyah Erti Idawati, Kadisbudpar Aceh, Jamaluddin, beserta istri para kapolres di Aceh.

Ketua PD Bhayangkari Aceh ini telah mengabadikan banyak frame keindahan alam Aceh sejak ia dan suami menginjak kakinya di Aceh pada Februari 2020 lalu. Ia juga telah menjelajahi berbagai destinasi wisata di sejumlah kabupaten/kota. Winta mengabadikan berbagai momen yang didapatinya.

Foto-foto hasil jepretannya tergolong art photography dengan teknik pengambilan profesional dan cukup menarik. Buku setebal 185 halaman itu dibuka dengan prolog dan foto landscape Masjid Raya Baiturrahman dengan rona langit jelang terbenamnya matahari. Menurut Winta, foto tersebut menjadi foto pembuka bukunya, karena foto itu jepretan pertama tatkala ia dengan serius ingin merekam keindahan Aceh sejak setahun lalu.

Winta tak pernah bermimpi bertugas di Aceh, amanah jabatan suaminya yang ditugaskan menjadi Kapolda Aceh, membawanya ke bumi Serambi Mekkah. "Ini semua tentu atas kehendak Allah Swt. Sudah setahun saya berada di Aceh, provinsi yang aman, nyaman, dan damai. Aceh tidak menakutkan seperti yang terdengar dulu, Aceh luar biasa, alamnya luar biasa indah," kata Winta dalam sambutannya.

Di sela-sela tugasnya sebagai Ketua PD Bhayangkari Aceh dan mendampingi suaminya yang menjabat Kapolda Aceh, Winta tetap berusaha menyalurkan hobi fotografinya. Bahkan suaminya, Irjen Pol Wahyu Widada menantang dirinya untuk mengabadikan keindahan Aceh dan dijadikan sebuah buku.

"Alhamdulillah saya melakukannya, karena Aceh memang cukup indah. Sayang jika saya tidak mengeksplorenya melalui foto," katanya.

Bukunya itu, kata Winta, hampir semuanya berisi foto. Ia sengaja menyajikan banyak foto dengan sedikit tulisan. Karena baginya, sajian foto akan lebih mengesankan. "Dengan foto orang bisa berimajinasi, memanjakan mata dengan keindahannya, saya tidak bercerita Aceh dengan tulisan dalam buku ini. Kalau tulisan bisa dicari di googgle, banyak. Tapi saya ingin memberikan sesuatu yang berbeda melalui foto," ungkapnya.

Buku foto itu, kata pemilik nama lengkap Sri Wahyuswinta itu, merupakan refleksi perjalanannya selama setahun terakhir berada di Aceh. Ia mengaku benar-benar terkagum dengan Aceh, baginya Aceh benar-benar permata yang tersembunyi dan karena itu ia mengambil sudut pandang itu sebagai judul bukunya.

"Melalui buku ini saya ingin bagikan keindahan Aceh ini kepada semua, baik nasional dan internasional. Kita perlu menyampaikan bahwa tidak perlu resah ke Aceh, Aceh indah tidak menakutkan," katanya.

Dalam peluncuran buku kemarin, juga ditampilkan video perjalanan Winta Widada selama berada di Aceh. Seusai sambutan, Winta Wahyu Widada memberikan buku foto karyanya secara simbolis kepada Dyah Erti Idawati dan tamu undangan lainnya, lalu dilanjutkan dengan berkeliling melihat pameran foto hasil karyanya selama ini.

Sementara Ketua Tim Penggerak PKK Aceh Dyah Erti Idawati mengapresiasi serta menyambut baik peluncuran buku foto pertama karya Winta Widodo yang berjudul ‘Permata Tersembunyi Di Ujung Sumatera’. "Selamat atas launchingnya buku pertama Buk Winta Widodo, ini merupakan hasil lukisan yang luar biasa, sebagaimana contohnya tadi kita lihat," kata Dyah.

Menurut Dyah, bukan perkara mudah menghasilkan karya di tengah isu negatif yang menerpa Aceh, mulai dari kesan seram hingga klaim  tidak aman yang kini masih terus membayangi Aceh, dan diperparah dengan kondisi pandemi yang berkepanjang. Namun sosok Winta Wahyu Widada melalui karyanya masih berani dan mau mempromosikan Aceh lewat bidikan lensanya.

"Pasti banyak sekali tantangan yang ditemui di lapangan. Jadi kita apresiasi sekali, karena saat semua orang pada ketakutan, berfikir negatif tentang Aceh, justru Ibu Winta ini melawan dengan hasil karyanya yang luar biasa. Dan ini bagian dari mempromosikan wisata Aceh, terima kasih Ibu," ujar Dyah.(subur dani)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved