Kisah Pilu Gadis 12 Tahun, Dipaksa Keluarga Makan Banyak supaya Gendut, Dinikahkan dengan Pria Tua

Kisah pilu dialami bocah perempuan berusia 12 tahun, yang dipaksa banyak makan oleh keluarganya.

Editor: Faisal Zamzami
eva.vn
Tradisi Leblouh, di mana anak perempuan dipaksa makan berlebih sejak kecil agar memiliki tubuh gendut untuk menikah 

SERAMBINEWS.COM  - Kisah pilu dialami bocah perempuan berusia 12 tahun, yang dipaksa banyak makan oleh keluarganya.

Korban juga dipaksa menikah dengan pria tua yang tak dikenalnya.

Seorang gadis belia dipaksa untuk makan 5 kali sehari, agar badannya nampak besar dan cukup gendut.

Bocah perempuan yang baru berusia 12 tahun itu dipaksa banyak makan oleh orang tuanya untuk bisa menikah dengan pria tua.

Kejadian memilukan ini dialami gadis di bawah umur di Mauritania, sebuah wilayah di Afrika Barat.

Melansir eva.vn, sejak usia muda, gadis malang bernama Annie asal Mauritania itu dipaksa untuk makan berlebih agar tubuhnya gendut.

Gadis berusia 12 tahun ini juga dipaksa menikahi seseorang yang dirinya tidak dikenal.

Sambil menangis, Annie menceritakan kesedihan dan kesakitan yang dialaminya.

"Aku dipaksa keluargaku makan 5 kali sehari agar bertambah gendut, dan menikah di usia 12 tahun".

"Jika menolak, aku akan dicampakkan dan dipukuli," kata Annie sambil menangis.

Ternyata, ia sudah dipaksa untuk makan banyak sejak usianya masih 4 tahun.

Meski perutnya terasa penuh dan hampir meledak, Ia tetap harus makan dan makan apapun yang diberikan ibunya padanya.

Tradisi Leblouh, di mana anak perempuan dipaksa makan berlebih sejak kecil agar memiliki tubuh gendut untuk menikah
Tradisi Leblouh, di mana anak perempuan dipaksa makan berlebih sejak kecil agar memiliki tubuh gendut untuk menikah (eva.vn)

"Beberapa kali sehari, ibuku memaksaku mengonsumsi makanan terbuat dari campuran susu dan sereal atau jagung, bubur dan susu fermentasi dengan banyak air dan gula,

"Aku dikurung di satu ruangan, tidak boleh keluar sampai seluruh makananku habis,

"Aku terkadang membuang makanan itu keluar jendela".

"Tapi seseorang terus melaporkannya ke ibuku".

"Sejak itu, ibuku selalu duduk di sampingku, melihatku sampai makanan habis,

"Hal tersulit, yakni melawan agar tidak muntah".

"Jika aku menolak makanan dan muntah, ibuku mencubit atau memukulku,

"Saat aku bertambah tua, aku sadar tubuhku berubah banyak".

"Aku bertambah berat dengan cepat," ceritanya pilu.

s
Tradisi Leblouh, di mana anak-anak perempuan dipaksa makan banyak agar bisa menikah (eva.vn)

Baca juga: Kisah Siswa Sempat Pamit Putus Sekolah Sebab tak Sanggup Beli Kuota Internet,Ini Kondisinya Sekarang

Baca juga: Kisah Haru Pria Aceh Jumpa Keluarga Setelah Berpisah 32 Tahun, Mengira Sudah Hilang Saat Tsunami

Dalam peraturan tertulis, usia legal menikah di Mauritania yakni 18 tahun.

Namun, menurut penelitian satu dari 3 gadis di sana menikah di bawah umur, termasuk Annie.

"Aku dipaksa menikahi teman pamanku yang berusia jauh lebih tua".

"Aku tidak tau pria itu, dan takut padanya," katanya.

s
Tradisi Leblouh di mana anak perempuan dipaksa makan banyak melebihi normal, agar tubuhnya cepat bertambah gendut dan bisa menikah (eva.vn)

Setahun setelah datang bulan pertama, Annie hamil.

Sejak itu, aku melahirkan 7 anak dan segera menyambut anak ke-8, kemudian memutuskan untuk cerai.

Kejadian yang dialaminya terdengar tidak masuk akal.

Tapi itulah hal menyedihkan yang harus dialami oleh banyak gadis di Mauritania, sebuah wilayah di Afrika Barat.

Di Mauritania, disebutkan bahwa hanya gadis obesitas yang dianggap cantik dan sehat, mengesampingkan masalah kesehatan karena kelebihan berat badan.

Tradisi memaksa anak perempuan makan banyak disebut tradisi Leblouh.

s
Remaja perempuan dipaksa makan banyak agar tubuhnya obesitas (eva.vn)

Berdasarkan laporan, anak-anak perempuan muda di Mauritania dipaksa mengonsumsi hingga 9000 kalori sehari, empat kali lebih banyak dari rekomendasi.

Ketika memasuki musim 'pemaksaan makan', hampir seperempat gadis di Mauritania dipaksa untuk makan.

Untuk mendukung acara tersebut, bahkan tersedia 'sawah penampah gendut', yang menolong para gadis untuk menambahkan berat badan mereka.

Suksesnya pemaksaan makan itu, ketika gadis 12 tahun sudah memiliki berat badan lebih dari 80 kg.

Tapi untunglah, praktik pemaksaan makan itu tidak lagi banyak dilakukan di Mauritania.

Ini setelah munculnya banyak dukungan dan bantuan dari UNICEF pada wanita korban tradisi aneh tersebut.(Tribun-medan.com/ Tribun-medan.id/ Sally Siahaan)

Baca juga: Tips untuk Suami Agar Istri Lebih Bahagia, Sesuai Penelitian Para Ahli

Baca juga: Ayah yang Cabuli 5 Putri Kandung di Medan Residivis Kasus Narkoba, Sering Bertengkar dengan Istri

Baca juga: Kasdim 0101/BS Tinjau Sasaran Fisik TMMD Reguler Ke-110, Motivasi Anggota Satgas

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Menggetirkan, Gadis 12 Tahun Dipaksa Makan supaya Gendut, Tujuannya untuk Dinikahkan

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved