Internasional
Presiden Palestina Keluarkan Dekrit, Warga Harus Diberi Kebebasan Memilih, Jelang Pemilu Mei 2021
Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengeluarkan dekrit yang memerintahkan kebebasan berekspresi menjelang pemilihan legislatif Mei 2021.
SERAMBINEWS.COM, KOTA GAZA - Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengeluarkan dekrit yang memerintahkan kebebasan berekspresi menjelang pemilihan legislatif Mei 2021.
Hal itu menjadi sebuah langkah yang diminta oleh faksi-faksi Palestina yang membahas pemungutan suara dalam pembicaraan yang diselenggarakan di Mesir bulan ini.
Keputusan tersebut menghilangkan beberapa keraguan yang membayangi apa yang akan menjadi pemilihan nasional Palestina pertama dalam 15 tahun, meskipun rintangan lain tetap ada.
Dilansir AP, Minggu (21/2/2021), Otoritas Palestina dan Hamas memiliki sejarah panjang dalam menindas para pengkritik dan tidak jelas sejauh mana keputusan ini akan dihormati.
Dalam dekrit berikutnya, Abbas mengalokasikan tujuh kursi untuk umat Kristen di 132 kursi Dewan Legislatif Palestina. (PLC) yang dibubarkan Abbas pada 2018.
Juga akan memiliki enam perwakilan untuk umat Kristiani, yang merupakan 1% dari jumlah penduduk Palestina.
Baca juga: Warga Palestina Bangun Rumah di Gua, Pemukim Israel Sering Memberikan Ancaman
Keputusan presiden melarang penahanan oleh polisi di Tepi Barat dan Jalur Gaza, yang dikendalikan oleh kelompok saingan Hamas
Tahanan yang ditahan dengan alasan seperti itu harus dibebaskan.
Pemilu pada 22 Mei diharapkan menjadi yang pertama di wilayah Palestina sejak gerakan militan Hamas memenangkan suara terakhir di wilayah Palestina pada 2006.
Setahun kemudian, kelompok Islam itu melakukan pertempuran jalanan yang mematikan dengan pasukan pro-Abbas.
Baca juga: Palestina Tuduh Israel Blokir Vaksin Covid-19 ke Gaza
Puncaknya, Hamas mengambil alih Gaza dan memisahkannya secara politik dari Tepi Barat yang diduduki Israel.
Melalui 14 tahun perpecahan, kelompok hak asasi menuduh Hamas dan PA menindak musuh dan lawan masing-masing pihak.
Hamas telah mendesak penghentian semua penangkapan terkait politik di Tepi Barat, dan partai Fatah Abbas menuntut hal yang sama di Gaza.
Baca juga: Poster Soleimani Iran Dirobohkan di Jalur Gaza, Dinilai Sebagai Penjahat Perang
Seruan untuk pemilu datang sebagai tanggapan atas serangkaian krisis yang dihadapi Fatah dan Hamas.
Karena telah melemahkan posisi perjuangan Palestina dalam spektrum regional dan internasional yang bergolak.