Berita Aceh Tamiang
Tunggak Iuran Rp 6,8 Miliar, Jaringan Air Bersih Seratusan Pelanggan PDAM Tirta Tamiang Diputus
Sanksi pemutusan ini dilakukan dalam operasi penertiban yang sudah dilancarkan PDAM Tirta Tamiang, dalam sebulan terakhir.
Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Saifullah
Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang
SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - PDAM Tirta Tamiang memutuskan seratusan sambungan aliran bersih terhadap pelanggan yang menunggak iuran.
Sanksi pemutusan ini dilakukan dalam operasi penertiban yang sudah dilancarkan PDAM Tirta Tamiang, dalam sebulan terakhir.
Jumlah pelanggan yang terkena sanksi pemutusan sambungan air bersih itu berpotensi terus bertambah, mengingat operasi masih akan dilakukan hingga bulan depan.
“Pelaksanaan operasi ini kami lakukan sampai Maret. Sejauh ini, sudah seratusan pelanggan yang kami putuskan distribusi air bersihnya,” kata Direktur PDAM Tirta Tamiang, Ismail, Rabu (24/2/2021).
Ismail mengaku, belum bisa menyebut jumlah pasti pelanggan yang telah dijatuhi sanksi pemutusan sambungan air bersih karena masih terus dilakukan pendataan.
Baca juga: Untuk Istri Berikut Cara Mengatasi Kehadiran Pelakor dalam Rumah Tangga, Simak Penjelasan Buya Yahya
Baca juga: VIDEO - VIRAL Aksi Pemuda Nekat Berenang di Genangan Banjir, Bak Atlet Profesional
Baca juga: Kemenag Aceh Besar Gelar Rakor RKA-SK Tahun 2022, Ini Jumlah dan Asal Pesertanya
“Setiap hari ada saja yang diputus, yang jelas sudah seratusan,” sebut Direktur PDAM Tirta Tamiang ini.
Sanksi tegas tersebut, ujar Ismail, merupakan dampak dari tunggakan iuran pelanggan yang mencapai Rp 6,8 miliar.
Direktur PDAM Tirta Tamiang menyebutkan, tunggakan itu ada yang sudah berusia enam tahun.
“Terbanyak yang menunggak itu pelanggan di Kota Kualasimpang, mencapai Rp 2,5 miliar, kemudian Karangbaru Rp 1,9 miliar,” bebernya.
Diakuinya, selama ini PDAM Tirta Tamiang belum pernah menjatuhkan sanksi pemutusan jaringan distribusi terhadap pelanggan yang menunggak karena dilandasi faktor kemanusiaan.
Baca juga: Kronologi Keluarga Anang Hermansyah Positif Covid-19, Bermula dari Aurel Flu hingga Menularkan
Baca juga: VIDEO Melihat Kecanggihan Alat Penyimpanan Darah di PMI Banda Aceh
Baca juga: VIDEO - VIRAL Video Gadis Beli Penyu dan Kembali Lepas ke Laut
Sebab, papar Ismail, mayoritas pelanggan air bersih di Aceh Tamiang merupakan masyarakat ekonomi bawah.
Di sisi lain, ungkap dia, tunggakan iuran yang terus bertambah tersebut mulai mengancam keuangan perusahaan.
Ismail pun menegaskan, dirinya wajib menyelamatkan PDAM Tirta Tamiang dari ancaman kolaps atau bangkrut.
“Kalau begini terus, perusahaan akan kolaps. Harus ada kebijakan untuk menyelamatkan perusahaan ini,” sambungnya.