Musabaqah Qiraatil Kutub

Lhokseumawe Mundur Sebagai Tuan Rumah Musabaqah Qiraatil Kutub Tingkat Aceh

Keputusan ini terpaksa diambil dengan berbagai pertimbangan. Di samping juga dikarenakan adanya percepatan pergelaran dari jadwal sebelumnya.

Penulis: Saiful Bahri | Editor: Ansari Hasyim
For. Serambinews.com
Sekretaris Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Kota Lhokseumawe, T Adnan. 

Laporan Saiful Bahri I Lhokseumawe

SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Pemerintah Kota Lhokseumawe memastikan mengundur diri sebagai tuan rumah pada Lomba Baca Kitab Kuning atau Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) tingkat Aceh yang kedua.

Seyogyanya kegiatan tersebut akan berlangsung pada September 2021 ini.

Sebagaimana diketahui, Pemerintah Aceh pada 30 November-3 Desember 2019 menggelar MQK pertama di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh.

Dimana hasilnya, Lhokseumawe berhasil menjadi juara umum.

Juara umum berhasil diraih, setelah empat kafilahnya meraih juara satu, dua kafilah meraih juara dua, dua kafilah lainnya menjadi juara tiga.

Selanjutnya, juara harapan satu diraih dua kafilah dan juara harapan dua satu kafilah.

Di samping juga ditetapkan Lhokseumawe sebagai tuan rumah untuk MQK tingkat Aceh yang kedua.

Sekdako Lhokseumawe, T Adnan, Jumat (26/2/2021), mengakui kalau Pemerintah Kota Lhokseumawe dalam sebuah rapat khusus telah memutuskan untuk mundur sebagai tuan rumah MQK tingkat Aceh yang kedua.

Keputusan ini terpaksa diambil dengan berbagai pertimbangan. Di samping juga dikarenakan adanya percepatan pergelaran dari jadwal sebelumnya.

Di dampingi Kepala Dinas Syariat Islam dan Pendidikan Dayah Lhokseumawe, Tgk Misran Fuadi, lanjut T Adnan, dalam pelaksanaan kegiatan ini, adanya sharing anggaran dari Provinsi dan Pemko Lhokseumawe dimana peruntukannya berbeda.

"Misalnya dana dari provinsi untuk perekrutan, pelatihan hingga honor hakim dan item kainnya. Kegiatan tersebut akan langsung dikelola pihak provinsi. Sedangkan dana bersumber dari Pemko Lhokseumawe, contohnya diperuntukan untuk pemondokan seluruh peserta, kebutuhan panitia, hadiah, kosumsi dan lainnya," papar T Adnan.

Sehingga diprediksi untuk membiaya seluruh kegiatan tersebut dibutuhkan dana mencapai Rp 7 miliar.

Sedangkan dana yang sudah disediakan dari Provinsi sebesar Rp 4 miliar. Sehingga butuh anggaran dari Pemko Lhokseumawe sebesar Rp 3 miliar.

Pada dasarnya Pemko Lhokseumawe awalnya sudah siap menjadi tuan.

Maka pada APBK murni 2021 telah dianggarkan dana Rp 1 miliar.

"Nanti di APBK Perubahan akan ditambah lagi sesuai kebutuhan. Karena sesuai jadwal awal, MQK digelar pada November 2021," katanya.

Namun ternyata kegiatan pun diputuskan untuk dipercepat, akan digelar pada September 2021.

"Bila digelar pada September 2021, maka sudah pasti anggaran yang sudah diplot sekarang ini tidak cukup. Bila pun ditambah di APBK Perubahan, pencairannya tidak akan terkejar saat kegiatan berlangsung," katanya.

Jadi, lanjut Sekda Lhojseumawe, didasari kondisi tersebut dan beberapa pertimbangan lainnya, Pemko Lhokseumawe menyatakan untuk kali ini mundur sebagai tuan rumah.

"Kita mohon maaf untuk kali ini. Mungkin ke depannya Pemko Lhokseumawe akan lebih siap untuk jadi tuan rumah," pungkas T Adnan.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved