Berita Aceh Selatan

Boat Nelayan asal Tapaktuan Alami Kerusakan Mesin di Laut, Hingga Kini belum Diketahui Keberadaannya

Menurut informasi yang diterima Serambinews.com, boat yang sudah dua hari terkatung - katung di laut ini sedang dilakukan upaya pencarian oleh Tim...

Penulis: Taufik Zass | Editor: Nurul Hayati
Foto: IST
Boat nelayan asal Tapaktuan, Kabupaten Aceh Selatan dengan dua orang Anak Buah Kapal (ABK) dilaporkan mengalami rusak mesin di laut dan hingga, Minggu (27/02/2021) belum juga kembali ke darat. 

Menurut informasi yang diterima Serambinews.com, boat yang sudah dua hari terkatung - katung di laut ini sedang dilakukan upaya pencarian oleh Tim Satgas SAR Aceh Selatan bersama BPBD Aceh Selatan, TNI/Polri, dibantu nelayan setempat.

Laporan  Taufik Zass | Aceh Selatan

SERAMBINEWS.COM, TAPAKTUAN - Satu unit boat nelayan asal Tapaktuan, Kabupaten Aceh Selatan dengan dua orang Anak Buah Kapal (ABK), dilaporkan mengalami rusak mesin di laut dan hingga Minggu (27/02/2021) belum juga kembali ke darat. 

Menurut informasi yang diterima Serambinews.com, boat yang sudah dua hari terkatung - katung di laut ini sedang dilakukan upaya pencarian oleh Tim Satgas SAR Aceh Selatan bersama BPBD Aceh Selatan, TNI/Polri, dibantu nelayan setempat.

"Saat ini Tim Satgas SAR Aceh Selatan bersama BPBD, TNI/Polri, dan nelayan menuju lokasi untuk melakukan pencarian. Mudah - mudahan keberadaan boat dengan dua ABK tersebut cepat ditemukan," kata Ketua Satgas SAR Aceh Selatan, May Fendri SE, Minggu (27/02/2021).

Satu unit boat nelayan dengan dua orang ABK, mengalami rusak mesin pada Kamis, 25 Februari 2021.

Adapun dua ABK nya, yakni Pangku (46), warga Dusun Gunung Durian, Desa Lhok Bingkuang, Kecamatan Tapaktuan dan Wadi (49), warga Gampong Gunung Kerambil, Kecamatan Tapaktuan.

"Kronologi, Pada Kamis, 25 Februari 2021 sekira pukul 10.00 WIB boat tersebut berangkat ke laut. Selanjutnya pada pukul 17.00 WIB saudara Pangku menghubungi adiknya dan mengatakan bahwasanya kapal miliknya rusak (patah wel )," ungkap May Fendri.

Baca juga: Apakah Sama Pahala Membaca Alquran Lewat Hp dengan Mushaf? Berikut Penjelasan Lengkap UAS

Selanjutnya, cerita May Fendri, pemilik boat, Zulkifli mengajak para nelayan untuk mencari keberadaannya.

Dikarenakan tidak diketemukan, Zulkifli kembali ke daratan.

Selanjutnya pada Hari Jumat, 26 Februari sekira pukul 10.00 pemilik kapal kembali melakukan pencarian ke laut dan baru kembali ke daratan pada Sabtu, 27 Februari pukul 04.00 WIB dengan hasil belum diketemukan.

"Pada  jam 10.00 WIB Zulkifli melaporkan kejadian tersebut kepada Polsek Kota Tapaktuan dan diteruskan ke Satgas SAR Aceh Selatan. Atas informasi tersebut, kami bersama tim langsung turun untuk melakukan upaya pencarian," pungkas May Fendri. (*) 

Baca juga: Danrem 011/LW Kunjungi Dua Koramil di Galus

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved