Kisah Masjid Mewah di Tengah Hutan, Sayang Jamaahnya Sepi, juga tak Ada Shalat Jumat

Laporan Rasidan I Gayo Lues

SERAMBINEWS.COM, BLANGKEJEREN - Masjid itu terbilang mewah dengan gaya minimalis, tampak berdiri kokoh persis di tengah hutan dikelilingi pohon pinus.

Masjid Almunawarah, begitu sebutannya, senasib dengan beberapa bangunan milik pemerintah di sekitar lokasi tersebut yang terbengkalai.

Bahkan ada sejumlah bangunan lainnya kondisinya juga rusak parah dan tinggal tiang rangka bajanya serta dipenuhi semak belukar.

Salah satu pengurus Masjid Almunawarah, Faisal yang temui Serambinews.com, Jumat (27/2/2021) mengaku di masjid yang mewah itu belum ada pelaksanaan shalat Jumat berjamaah seperti masjid lainnya.

Namun untuk ibadah shalat lima waktu tetap aktif di masjid itu, meskipun hanya beberapa jamaah saja.

"Masjid Almunawarah ini sudah lama dibangun dan ini merupakan masjid untuk warga transmigrasi di kawasan Ketapang Desa Lumut, Kecamatan Linge yang tidak jauh dari sebuah Kompi TNI di kawasan itu," sebutnya.

Saat ditemui Serambinews.com, Faisal hanya seorang diri di masjid tersebut.

Ia mengaku untuk warga yang ingin melaksanakan shalat Jumat berjamaah terpaksa harus ke Desa Owaq dengan jarak beberapa kilometer dari lokasi tersebut.

• Mahasiswa dan Relawan Galang Dana untuk Balita Sakit

• VIDEO - Menghilang 4 Hari Suami Paksa Istri Celupkan Tangan ke Minyak Panas untuk Kebenarannya

• VIDEO - Gadis Miliki Lidah Hitam Sampai Sulit Sebut Huruf R dan S, Ahli Sebut Lidah Berbulu

Kondisi warga di kawasan Ketapang memang masih sangat sepi meskipun disebut kawasan transmigrasi selama.

"Masjid ini kesannya sangat mewah dan menarik dilihat dari jalan besar lintasan Takengon Blangkejeren. Bagi setiap pengguna jalan yang melintas, meskipun berada di tengah hutan pinus, tetapi jalan ke masjid itu belum diaspal, bahkan ada sejumlah bangunan di sekitar lokasi itu tidak terawat juga seperti gedung serbaguna kalau tidak salah nama gedungnya," sebutnya.

Amatan Serambinews.com masjid mewah itu berada di kawasan Ketapang desa Lumut Kecamatan Linge Kabupaten Aceh Tengah yang merupakan lintasan Takengon Blangkejeren berjarak sekitar 150 meter dari jalan raya dan dikelilingi pohon pinus atau persis di tengah hutan.(*)