Boat Hilang
Satgas SAR Cari Boat Nelayan yang Rusak Mesin di Laut, Dua Hari ABK belum Kembali
Adapun dua ABK yakni Pangku (46), warga Dusun Gunung Durian, Desa Lhok Bingkuang, Kecamatan Tapaktuan dan Wadi (49), warga Gampong Gunung Kerambil, Ke
Penulis: Taufik Zass | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Taufik Zass | Aceh Selatan
SERAMBINEWS.COM, TAPAKTUAN - Satu unit boat nelayan asal Tapaktuan, Kabupaten Aceh Selatan dengan dua orang Anak Buah Kapal (ABK) dilaporkan mengalami rusak mesin di laut dan hingga, Minggu (27/02/2021) belum juga kembali ke darat.
Menurut informasi yang diterima Serambinews.com, boat yang sudah dua hari terkatung-katung di laut ini sedang dilakukan upaya pencarian oleh Tim Satgas SAR Aceh Selatan bersama BPBD Aceh Selatan, TNI/Polri dibantu Nelayan setempat.
"Saat ini Tim Satgas SAR Aceh Selatan bersama BPBD, TNI/Polri dan Nelayan menuju lokasi untuk melakukan pencarian. Mudah-mudahan keberadaan boat dengan dua ABK tersebut cepat ditemukan," kata Ketua Satgas SAR Aceh Selatan, May Fendri SE, Minggu (27/02/2021).
Satu unit boat nelayan dengan dua orang ABK mengalami rusak mesin pada Kamis, 25 Februari 2021.
Adapun dua ABK yakni Pangku (46), warga Dusun Gunung Durian, Desa Lhok Bingkuang, Kecamatan Tapaktuan dan Wadi (49), warga Gampong Gunung Kerambil, Kecamatan Tapaktuan.
"Kronologi, Pada Kamis, 25 Februari 2021 sekira pukul 10.00 wib Boat tersebut berangkat ke laut. Selanjutnya pada pukul 17.00 WIB Saudara Pangku menghubungi adiknya dan mengatakan bahwasanya kapal miliknya rusak (patah wel )," ungkap May Fendri.
• VIDEO Awalnya Dikira Sampah, Penemuan Mayat Dalam Plastik di Tanah Sereal
• VIDEO Awalnya Dikira Sampah, Penemuan Mayat Dalam Plastik di Tanah Sereal
• Sekitar Satu Persen Lagi Warga Bireuen belum Kantongi KTP Elektronik, Ini Penyebabnya
Selanjutnya, cerita May Fendri, pemilik Boat, Zulkifli mengajak para nelayan untuk mencari keberadaannya.
Dikarenakan tidak diketemukan, Zulkifli kembali ke daratan, selanjutnya pada Jumat, 26 Februari sekira pukul 10.00 WIB pemilik kapal kembali melakukan pencarian ke laut dan baru kembali ke daratan pada Sabtu, 27 Februari pukul 04.00 WIB dengan hasil belum diketemukan.
"Pada jam 10.00 WIB Zulkifli melaporkan kejadian tersebut kepada Polsek Kota Tapaktuan dan diteruskan ke Satgas SAR Aceh Selatan. Atas informasi tersebut kami bersama tim langsung turun untuk melakukan upaya pencarian," pungkas May Fendri.(*)