Breaking News

Internasional

Jutaan Anak-anak Yaman Kelaparan, PBB Berjanji Kumpukan Bantuan Miliaran Dolar AS

Jutaan anak-anak Yaman kelaparan, akibat perang yang tak pernah habis-habisnya di Semenanjung Arab itu. Kelompok milisi Houthi dukungan Iran terus

Editor: M Nur Pakar
AFP/ESSA AHMED
Anak perempuan berusia 8 tahun terlantar, Samar Ali Ahmed, dengan berat 9,5 kg menderita kekurangan gizi akut, di Provinsi Hajjah, Yaman Utara, pada 23 September 2020. Gadis itu, yang tinggal bersama keluarganya di kamp tidak bisa pergi ke rumah sakit untuk perawatan karena kemiskinan. 

SERAMBINEWS.COM, SANAA - Jutaan anak Yaman kelaparan, akibat perang yang tak pernah habis-habisnya di Semenanjung Arab itu.

Kelompok milisi Houthi dukungan Iran terus menebar ancaman ke seluruh negeri untuk menguasai seluruh wilayah.

Tetapi, Pemerintah Yaman yang diakui internasional dengan markas di Aden tetap memberi perlawanan unuk mengusir milisi Houthi yang menguasai Ibu Kota Sanaa.

Kondisi negeri yang tercabik-cabik perang berimbas pada anak-anak yang kekurangan makanan, akibat orangtuanya tidak bisa mencari nafkah.

Seperti terlihat di mata Ahmadiya Juaidi yang terbelalak saat meminum susu dari mug besar berwarna jingga jari-jarinya yang kurus menggenggam gagangnya.

Baca juga: Arab Saudi Bantu Pengendalian Serangan Jutaan Belalang di Gurun Yaman

Rambutnya ditarik ke belakang dan sekitar lehernya tergantung kalung perak dengan tulisan huruf A.

Tiga minggu lalu, anak berusia 13 tahun itu beratnya hanya sembilan kilogram ketika dirawat di rumah sakit Al-Sabeen di ibukota Yaman. Sanaa.

Akibat kekurangan gizi akut, membuatnya sakit selama hampir empat tahun.

Sekarang beratnya sudah naik menjadi 15 kilogram.

“Saya khawatir ketika kembali ke pedesaan, kondisinya akan memburuk lagi karena kekurangan makanan," kata kakak laki-lakinya, Muhammad Abdo Taher Shami, kepada Reuters, Sabtu (27/2/2021).

"Kami tidak memiliki penghasilan,” ungkapnya.

Mereka termasuk di antara sekitar 16 juta orang Yaman.

Baca juga: Pemerintah Yaman Minta Bantuan Masyarakat Internasional, Milisi Houthi Hancurkan Masjid Bersejarah

Lebih dari setengah populasi negara Jazirah Arab yang menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa akan kelaparan.

Dari jumlah tersebut, lima juta berada di ambang kelaparan, kata Kepala Nantuan PBB Mark Lowcock.

Sementara, Perserikatan Bangsa-Bangsa berharap dapat mengumpulkan sekitar 3,85 miliar dolar AS pada acara janji virtual.

Untuk menghindari apa yang dikatakan Lowcock akan menjadi kelaparan "buatan manusia" berskala besar, yang terburuk di dunia.

Sekitar 80 persen orang Yaman membutuhkan bantuan, dengan 400.000 anak di bawah usia lima tahun mengalami kekurangan gizi parah, menurut data PBB.

Untuk sebagian besar makanan, negara ini bergantung pada impor yang telah sangat terganggu selama bertahun-tahun oleh semua pihak yang bertikai.

"Sebelum perang Yaman adalah negara miskin dengan masalah malnutrisi, tetapi ekonomi baik," kata Lowcock.

"Pemerintah saat itu memberikan layanan kepada banyak orang, infrastruktur nasional dan basis ekspor," kata Lowcock kepada wartawan.

“Perang telah menghancurkan semua itu," ujarnya.

Baca juga: Pertempuran Sengit Pecah di Yaman Tengah, Milisi Houthi Ingin Rebut Ladang Minyak

“Di dunia modern, kelaparan pada dasarnya adalah tentang orang yang tidak memiliki pendapatan," jelasnya.

"Kemudian ada orang lain menghalangi upaya untuk membantu mereka," katanya.

"Pada dasarnya itulah yang kami dapatkan di Yaman saat ini,” tutupnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved