Internasional

Kolumnis Arab Saudi Dukung Putra Mahkota: 'Jangan Menggertak Riyadh'

Para kolumnis Arab Saudi memberi dukungan kuat dan membela Putra Mahkota Mohammed bin Salman. "Kedaulatan Arab Saudi berada di garis merah, kata kolum

Editor: M Nur Pakar
Foto: Instagram
Potret Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman 

SERAMBINEWS.COM, RIYADH - Para kolumnis Arab Saudi memberi dukungan kuat dan membela Putra Mahkota Mohammed bin Salman.

"Kedaulatan Arab Saudi berada di garis merah, kata kolumnis Saudi pada Minggu (28/2/2021).

Mereka meningkatkan retorika membela Putra Mahkota setelah laporan intelijen AS melibatkannya dalam pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi.

Pangeran Mohammed, penguasa de facto dari pembangkit Teluk telah membantah terlibat dalam pembunuhan Khashoggi 2018 di konsulat Saudi di Istanbul.

Pemerintah AS pada Jumat (26//20210 menjatuhkan sanksi pada beberapa dari mereka yang terlibat, tetapi membebaskan pangeran.

Dilansir Reutes, Washington merilis laporan intelijen yang mengatakan putra mahkota telah menyetujui operasi untuk menangkap atau membunuh Khashoggi.

Baca juga: Arab Saudi Gandeng Lockheed Martin, Targetkan Jadi Produsen Senjata Terkemuka Dunia

"Amerika tidak memiliki hak untuk menggertak sekutu regional yang strategis dan tidak berkepentingan membiarkan perbedaan domestik merugikan kepentingan regionalnya dan mitra-mitranya," tulis Khaled al-Malik di surat kabar lokal Al Jazirah.

Keputusan Presiden Joe Biden untuk menerbitkan laporan yang ditahan oleh pendahulunya dari Partai Republik, Donald Trump, memfokuskan kembali sikap Washington dalam berurusan dengan kerajaan.

Khususnya pada catatan hak asasi manusianya, dan pembelian senjata.

Malik mengatakan Arab Saudi, mengandalkan Amerika Serikat untuk pertahanannya.

Termasuk selama Perang Teluk pertama dan setelah serangan 2019 terhadap infrastruktur minyak masifnya.

Arab Saudi, katanya, dapat juga mencari senjata ke China dan Rusia.

Baca juga: AS Berubah Pikiran, Hubungan dengan Arab Saudi Penting, Lebih Besar dari Kepentingan Satu Individu

"Tetapi kerajaan lebih memilih Amerika karena hubungan bersejarah dan strategis serta tujuan bersama," katanya, mengacu pada Iran.

Biden, yang telah memerintahkan peninjauan penjualan senjata Saudi, mengatakan pemerintahannya akan membuat pengumuman untuk Arab Saudi pada Senin (1/3/2021)

Abdullah al-Otaibi, menulis di surat kabar Asharq al-Awsat yang berbasis di London yang dimiliki oleh Saudi, mengatakan sekutu Arab tertua Washington, bukan republik pisang yang diguncang oleh ancaman.

Baca juga: Pembunuhan Khashoggi, Para Tokoh di AS Minta Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman Dihukum

Pemerintah Saudi telah mengulangi pernyataan sebelumnya, pembunuhan Khashoggi adalah kejahatan keji oleh kelompok penipu.

Bahkan, mana pengadilan Arab Saudi telah memenjarakan delapan orang tahun lalu.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved