Berita Pidie

Benih Padi tak Tumbuh Maksimal & Rumpunnya Kecil, Petani Merasa Tertipu, Begini Penjelasan Distanpan

"Biasanya rumpun tanaman padi besar-besar, tapi kok kali ini rumpun tanaman padi kecil-kecil," ungkap Bahrul Walidin (56), seorang petani di Pidie.

Penulis: Muhammad Nazar | Editor: Saifullah
SERAMBINEWS.COM/MUHAMMAD NAZAR
Tanaman padi di areal persawahan Gampong Panjou, Kecamatan Kembang Tanjong, Pidie. 

Laporan Muhammar Nazar | Pidie

SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Sejumlah petani di Pidie merasa tertipu dengan benih padi yang beredar dan dijual sejumlah pedagang di pasaran.

Pasalnya, petani kecewa karena benih padi tersebut tidak tumbuh maksimal dan rumpunnya pun kecil, sehingga dikhawatirkan akan berpengaruh terhadap hasil panen.

"Biasanya rumpun tanaman padi besar-besar, tapi kok kali ini rumpun tanaman padi kecil-kecil," ungkap Bahrul Walidin (56), seorang petani di Gampong Krueng Seumideun, Kecamatan Peukan Baro, Pidie kepada Serambinews.com, Selasa (2/3/2021).

Ia menjelaskan, saat ini tanaman padinya belum panen dan baru mengeluarkan buahnya. Namun, ia memprediksi, hasil produksi panen padinya akan menurun dengan kondisi rumpun padi yang kecil-kecil.

"Biasanya saya panen di areal sawah 1 hektare, mencapai 2,5 ton. Tapi, kali ini saya rasa produksi akan menurun, mengingat rumpun tanaman padi kecil," keluhnya.

Baca juga: Kabut Asap Pekat Ganggu Pengguna Jalan Nasional Perbatasan Nagan Raya - Aceh Barat

Baca juga: Wakil Presiden Zimbabwe Kembo Mohadi Mengundurkan Diri karena Skandal Seks

Baca juga: Waspada, Ini 7 Makanan yang dapat Menyebabkan Asam Urat

Menurut Bahrul Walidin, rumpun tanaman padinya kecil karena dia menggunakan varietas Logawa yang dibeli pada pedagang benih di Pasar Beureunuen dan Caleue.

Varietas benih padi tersebut, klaim Bahrul Walidin, cukup ramai dikomplain petani karena hasilnya dinilai tidak maksimal.

"Kita meminta Dinas Pertanian dan Pangan (Distanpan) Pidie untuk mengawasi benih padi yang dijual di pasar. Sebab, petani tidak mengetahui terhadap benih tersebut," pintanya.

Di sisi lain, Zainal Abidin (65), seorang petani di Kecamatan Glumpang Baro kepada Serambinews.com, Selasa (2/3/2021), mengungkapkan, petani di Kecamatan Glumpang Baro telah selesai panen, namun hasil produksi kali ini menurun.

Penyebab hasil panen menurun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, beber Zainal, lantaran tanaman padi hangus sehingga banyak buah tidak terisi.

Baca juga: Wali Kota Resmikan Albezits Clinic Bertaraf Internasional

Baca juga: VIDEO - Spesies Burung Baru Ditemukan di Danau Cildir Turki

Baca juga: VIDEO - Lagi! Polisi Bentrok dengan Pengunjuk Rasa Tolak Kudeta Militer

"Kami tidak tahu apakah ini faktor benih yang digunakan tidak tahan terhadap serangan hama penyakit atau ada penyebab lain," paparnya.

Sementara itu, Kepala Distanpan Pidie, Ir Sofyan kepada Serambinews.com, Selasa (2/3/2021), menjelaskan, varietas Logawa dijual pedagang itu adalah benih padi berasal dari Jawa dan tidak berada di bawah pengawasan dinasnya.

Varietas tersebut, tegas Sofyan, bukan benih padi palsu, namun diduga belum mampu beradaptasi dengan iklim di Pidie.

Kecuali itu, tukas Kadistanpan, perlakuan petani terhadap varietas asal luar daerah itu ditengarai juga belum maksimal.

Baca juga: Ini yang Dikatakan Kadisdik Aceh Besar Saat Pimpin Apel Pagi di SMPN 3 Montasik

Baca juga: VIDEO - Aksi Wanita Berikan Kursinya pada Kakek di Transjakarta, Sosok Pemuda Ini Justru Cuek

Baca juga: Ikke Nurjanah Bongkar Kisah Cintanya dengan Karlie Fu, Kenal 2 Bulan Lalu Menikah

"Kita mengawasi hanya benih tanaman padi lokal, tapi kalau dari luar daerah, tidak," pungkas Kadistanpan Pidie, Ir Sofyan.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved