Berita Pidie

Lima Tahun Mangkrak, Kini Jembatan Jumphoh Adan-Mutiara Timur Ditutupi Tumbuhan Liar

Jembatan Jumphoih Adan, Kecamatan Mutiara Timur, Pidie, kini ditutupi tumbuhan liar. Sarana tersebut, baru selesai dibangun dua abutment dan kini...

Penulis: Muhammad Nazar | Editor: Nurul Hayati
For Serambinews.com
Ketua DPRK Pidie, Mahfuddin Ismail, memperhatikan abutment jembatan Jumphoih Adan, Kecamatan Mutiara Timur, Selasa (2/3/2021), telah ditutupi tanaman liar. 

Jembatan Jumphoih Adan, Kecamatan Mutiara Timur, Pidie, kini ditutupi tumbuhan liar. Sarana tersebut, baru selesai dibangun dua abutment dan kini telah mangkrak selama lima tahun. Jembatan itu melintasi dasar aliran sungai (DAS) Tiro.

Laporan Muhammad Nazar I Pidie

SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Jembatan Jumphoih Adan, Kecamatan Mutiara Timur, Pidie, kini ditutupi tumbuhan liar.

Sarana tersebut, baru selesai dibangun dua abutment dan kini telah mangkrak selama lima tahun.

Jembatan itu melintasi dasar aliran sungai (DAS) Tiro.

"Dana lanjutan untuk jembatan itu telah diplotkan Rp 7 miliar tahun 2020 bersumber dari DOKA, tapi terkena refocussing," kata Ketua DPRK Pidie, Mahfuddin Ismail, saat meninjau sarana itu di Gampong Jumphoh Adan, Selasa (2/3/2021).

Dalam kunjungan tersebut, turut didampingi anggota DPRK Pidie, Ibrahim CIA dan Ketua KPA Wilayah Pidie, Bahtiar Abdullah atau kerap disapa Madon.

Ia menjelaskan, saat ini kedua abutment yang dikerjakan tahun 2016, kini telah tertutup semak-semak atau tumbuhan liar.

Baca juga: Warga Ranto Sabon dan Atsiri Research Centre USK Panen Nilam

Menurutnya, Pidie dengan sumber pendapatan sangat minimalis, dibandingkan kabupaten/kota di Aceh.

Sehingga ,sangat morat marit dalam mengendalikan anggaran daerah. 

"Kami berharap kepada masyarakat Kecamatan Mutiara Timur dan Mutiara untuk bersabar lagi. Mengingat, program ini menjadi prioritas di Pidie," ujarnya.

Dikatakan, dirinya telah menyurati dan mengingatkan kembali Bupati Pidie, agar semua program prioritas yang sudah teralokasikan dalam APBK 2020, sekaligus terpotong recofussing wajib dinaikkan kembali di tahun 2022," sebutnya.

Ia menambahkan, secara pribadi juga telah menyampaikan kepada Bappeda Pidie bahwa lanjutan jembatan itu harus terakomodir dana di tahun 2022.

Apakah nantinya dipakai sumber DOKA maupun sumber lainnya.

Jembatan itu harus dianggarkan dananya, untuk dilanjutkan pekerjaannya hingga rampung.

"Warga di dua kecamatan di sana tidak adanya jembatan lain sebagai sarana penyebrangan. Juga anak sekolah harus melewati rute sangat jauh saat pergi ke sekolah," pungkas politikus Partai Aceh. (*)

Baca juga: Buka Musrembang di Kecamatan Singkohor, Bupati Aceh Singkil: BUMDes jangan Hanya Label

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved