Internasional

Rekaman Serangan Rudal Iran ke Pangkalan Udara AS di Irak Muncul, Sempat Terancam Perang

Rekaman serangan rudal Iran ke pangkalan udara AS di Irak tahun lalu kembali muncul. Insiden itu dinilai bisa membawa kedua negara ke ambang perang.

Editor: M Nur Pakar
ANADOLU AGENCY/ AHSAN MOHAMMED AHMED
Tentara Irak dan warga negara melihat salah satu lokasi yang dihantam rudal, setelah Korps Pengawal Revolusi Islam Iran (IRGC) menargetkan pangkalan udara Ain al-Asad di Irak, sebuah fasilitas yang dioperasikan bersama oleh pasukan AS dan Irak, di distrik Bardarash di Erbil di Irak, Rabu 8 Januari 2020. 

McKenzie berkata:

"Saya belum pernah melakukan panggilan seperti ini, di mana rudal sungguhan sedang ditembakkan ke pasukan kami dan di mana saya pikir risikonya begitu tinggi."

Seorang perwira intelijen dilaporkan memberi tahu tokoh senior bahwa niatnya untuk menyamakan basis ini dan mungkin tidak akan bertahan.

Rudal tersebut meninggalkan kawah yang luas dan menghancurkan seluruh bangunan.

Mayor Alan Johnson menyiapkan pesan video perpisahan untuk putranya, mendesaknya untuk menjadi kuat dan menjaga ibunya, percaya dia mungkin tidak akan selamat malam itu.

Dia menggambarkan dampak rudal terhadap ledakan seperti kereta barang.

Baca juga: Arab Saudi Kutuk Serangan Roket ke Bandara Irak, Satu Tentara AS Tewas

Dia mengatakan kepada CBS:

"Kata-kata bahkan tidak bisa menggambarkan jumlah energi yang dilepaskan oleh rudal itu."

Dia menambahkan dirinya bersama 40 pria lainnya pada satu titik mencari perlindungan di sebuah bunker yang dirancang untuk menampung 10 orang dari ledakan lebih kecil.

"Api baru saja menggulung bunker, seperti 70 kaki di udara," katanya.

Sgt. Kimo Keltz, yang ditempatkan di dalam pos penjagaan menangkis serangan oleh pasukan darat selama serangan rudal, berkata:

“Kami turun dan melindungi organ vital kami, kepala kami, dan kami menunggu."

"Salah satu rudal terdekat menghantam tepat di dekat kami, benar-benar mengangkat tubuh saya sekitar dua inci dari tanah,”

Meskipun tidak ada korban jiwa, ratusan tentara mulai melaporkan sakit kepala dan efek samping lainnya, termasuk muntah setelah serangan itu.

Keltz menggambarkan gegar otak selama dua minggu yang dideritanya seperti seseorang memukul kepalaku dengan palu berulang kali.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved