Luar Negeri
Amerika Serikat Kutuk Kekerasan Militer Myanmar Terhadap Demonstran, Ajak Negara Lain Bersuara
Amerika Serikat pada Rabu (3/3/2021) mengatakan pihaknya terkejut dengan kekerasan mematikan militer Myanmar.
Penulis: Syamsul Azman | Editor: Mursal Ismail
Amerika Serikat pada Rabu (3/3/2021) mengatakan pihaknya terkejut dengan kekerasan mematikan militer Myanmar.
SERAMBINEWS.COM - Amerika Serikat (AS) terkejut dan kutuk tindakan kekerasan militer Myanmar terhadap demonstran dan mengajak negara lain untuk ikut bersuara mengutuk kebrutalan militer negara itu.
Melansir dari Anadolu Agency, Kamis (4/3/2021) Amerika Serikat pada Rabu (3/3/2021) mengatakan pihaknya terkejut atas kekerasan mematikan militer Myanmar.
Kekerasan tersebut ditujukan terhadap demonstran anti-kudeta hingga para pengunjuk rasa meregang nyawa.
Amerika Serikat menyerukan persatuan seluruh dunia untuk meminta militer Myanmar bertanggungjawab atas segala tindakannya.
"Kami terkejut dan tidak suka melihat kekerasan mengerikan yang dilakukan terharap rakyat Myanmar.
Kami menyeru untuk berdamai dan memulihkan kondisi pemerintahan sipil," Juru Bicara Departemen Luar Negeri, Ned Price.
Baca juga: Militer Myanmar Makin Brutal, Tembak Pendemo dari Jarak dekat dan Pakai Peluru Tajam
Baca juga: VIDEO - Pasukan Keamanan Myanmar Tembak Demonstran, Enam Orang Tewas
Baca juga: Setelah Digulingkan, Kini Presiden Myanmar Win Myint Hadapi Tiga Dakwaan
Price juga menyebut semua negara untuk angkat suara dan berbicara mengutuk kekerasan militer Myanmar terhadap rakyatnya sendiri.
Selain itu, juga mendesak untuk mempertanggungjawabkan tindakan sampai hilangnya begitu banyak nyawa di Myanmar.
Pada hari yang sama, yakni Rabu (3/3/2021) utusan PBB untuk Myanmar, Christine Schraner Burgener mengatakan kekerasan militer telah menyebabkan 38 warga sipil meninggal.
Kejadian itu juga menandakan hari paling buruk setelah militer mengambil kekuasaan pada 1 Februari 2021.
Baca juga: VIDEO - Rakyat Myanmar Lanjutkan Protes Meski Pihak Keamanan Semakin Brutal
Baca juga: VIDEO Militer Myanmar Serang Pendemo Pakai Peluru Tajam, 7 Orang Meninggal Termasuk Gadis 14 Tahun
Christine Schraner Burgener juga mengatakan kepada awak media pada konferensi pers virtual, bahwa pembunuhan tersebut akan meningkat ketika berlangsungnya demonstrasi.
Seperti warga yang meninggal dan terluka karena menentang perebutan kekuasaan militer.
Menurutnya, lebih dari 1.200 orang telah ditahan dan sampai saat ini keberadaan orang yang telah ditahan masih menjadi misteri bagi anggota keluarga, jelas utusan PBB tersebut. (Serambinews.com/Syamsul Azman)
Baca juga: Wisata Gunung Salak Aceh Utara Makin Populer, Ramai Dikunjungi Wisatawan hingga Malam Hari
Baca juga: BERITA POPULER: Istri TNI Selingkuh, Pria Ditempeleng Ibu Saat Akad hingga Prabowo Borong Jet Tempur
Baca juga: BERITA POPULER – Cekcok Besan di Aceh Timur, Kasus Yalsa Boutique, Hingga Perakit Senpi Dibebaskan