Internasional
Media China Serang Dubes Inggris, Seusai Postingan, Pers Memiliki Peran Sebagai Pengawas Independen
Media China sangat marah dengan Duta Besar (Dubes) Inggris Caroline Wilson di negaranya seusai mengeluarkan sebuah postingan di Twitter.
SERAMBINEWSCOM, BEIJING - Media China sangat marah dengan Duta Besar (Dubes) Inggris Caroline Wilson di negaranya seusai mengeluarkan sebuah postingan di Twitter.
Dia memposting di media sosial tentang pers memiiki peran sebagai pengawas independen dan meminta pertanggungjawaban pemerintah dan organisasi.
Caroline mengutip contoh di mana pengawasan dari pers Inggris membawa perubahan positif, seperti dilansir The Telegraph, Jumat (5/3/2021).
Seperti penyelidikan Telegraph 2009 terhadap klaim pengeluaran anggota parlemen yang mengarah pada reformasi parlemen.
Sebuah laporan BBC mengungkap pada tahun 2019 bagaimana pasien di panti jompo dilecehkan oleh staf.
Baca juga: Polisi Inggris Terima Surat dari Putri Latifa, Minta Selidiki Penculikan Kakaknya 20 Tahun Lalu
Dia menambahkan ketika media asing mengalihkan perhatian ke China, itu adalah upaya itikad baik.
Untuk memastikan orang memiliki akses ke informasi, dan mendukung mereka yang tidak memiliki suara.
Tetapi beberapa media pemerintah China menuduhnya tidak memahami China.
Bahkan, mengklaim media asing meluncurkan perang propaganda ideologis melawan sistem politik China.
Wilson, yang ditunjuk sebagai duta besar September 2020 lalu.
Sebelumnya ditempatkan di kedutaan Inggris di Beijing sebelum menjabat sebagai konsul jenderal di Hong Kong, dan berbicara bahasa Mandarin.
Baca juga: Bosan Tempati Rumah, Pasangan Muda Inggris Ini, Jadikan Bus Bertingkat Sebagai Apartemen Berjalan
Media pemerintah China mengatakan Wilson belum mengetahui betapa tidak diinginkannya beberapa media Barat di China.
Wartawan asing menghadapi ancaman, pelecehan, dan pengawasan yang meningkat oleh banyak negara bagian China.
Jurnalis asing telah dikeluarkan karena liputan yang tidak disukai pihak berwenang Tiongkok.