Luar Negeri
Tiga Tentara Bunuh Diri Termasuk Seorang Letnan Kolonel, Menembak Diri Sendiri di Kamp Militer
Tiga tentara melakukan bunuh diri termasuk seorang letnan kolonel dalam rentan 24 jam, Kamis (4/3/2021).
Penulis: Syamsul Azman | Editor: Safriadi Syahbuddin
SERAMBINEWS.COM - Tiga tentara bunuh diri termasuk seorang letnan kolonel dalam rentan 24 jam, Kamis (4/3/2021).
Melansir dari Analodu Agency, Jumat (5/3/2021) pihak berwenang menyebut Anup Kumar (28) bertugas jaga di zona barak militer, Badamibagh, Srinagar, India ditemukan tergantung di langit-langit.
Pihak berwenang mengatakan belum diketahui alasan Anup Kumar bunuh diri dengan cara mengantungkan diri.
Pada hari Rabu (3/3/2021) pihak berwenang India juga menyebut Letnan Kolonel Sudeep Baghat Singh mengakhiri hidupnya dengan menembak diri sendiri.
Ia ditemukan tidak dalam keadaan sekarat di sebuah kamp militer di Khonmoh, yang terletak di pinggiran ibu kota India.
Baca juga: Detik-detik Warga Bedah Perut Buaya Muara dan Keluarkan Jasad Utuh Anak 8 Tahun yang Tewas Diterkam
Baca juga: Kapolda Aceh Didampingi Bupati Resmikan Mapolres Bireuen
Selain itu, seorang tentara berusia 24 tahun juga mengakhiri hidupnya dengan menembak diri sendiri di kamp militer di distrik Rajouri Jammu dan Kashmir.
Kedua tentara ditemukan dalam keadaan sekarat dan meninggal sebelum bisa dibawa ke rumah sakit usai menembak diri sendiri.
Seorang mayor militer juga melakukan bunuh diri dengan menembak dirinya sendiri pada 18 Januari di distrik perbatasan Kashmir Utara, Kupwara.
Sehingga, jumlah kematian karena bunuh diri pada militer India pada 2021 menjadi empat kasus.
Baca juga: Suplai Air Bersih Terhenti, Dampak Karyawan Segel Kantor PDAM
Tercatat sesuai sumber resmi, lebih dari 35 tentara yang ditempatkan di wilayah Jammu dan Kashmir melakukan bunuh diri pada tahun 2020.
Alasan di balik bunuh diri tersebut tidak diketahui.
Meningkatnya kasus dan konflik Kashmir, Menteri Negara Pertahanan India Shripad Naik menerangkan pada 2019 ada 95 kasus bunuh diri di antara personel angkatan darat, laut, dan udara.
Paling banyak dilaporkan oleh angkatan darat dengan jumlah 73 orang.
Pada 2018 terdapat 107 kasus, sedangkan pada 2017 dilaporkan 103 kasus.
Menurut pendapat para pakar yang melihat kasus peningkatan jumlah ini, kuat dugaan bunuh diri dilakukan karena kekurangan institusional dan perlakuan buruk di tempat kerja.
Sehingga menyebabkan stres dan trauma yang pada akhirnya menyebabkan kematian karena bunuh diri.
Baca juga: Pemkab dan Kejari Aceh Besar Teken Kerja Sama Penegakan Hukum
Para ahli juga berpendapat bahwa kecenderungan bunuh diri di antara anggota militer cukup tinggi di zona pertempuran, terutama di Kashmir yang dipicu oleh kepemimpinan yang tidak tepat.
Sikap tidak berperasaan dari para senior dan penolakan cuti untuk jangka panjang bahkan ketika ada keadaan darurat.
Seorang mantan kepala militer di wilayah Kashmir mengatakan kepada Anadolu Agency tanpa menyebut nama bahwa ada banyak faktor yang terlibat dalam masalah tersebut.
Salah satunya adalah jarak dari keluarga untuk waktu yang lebih lama.
“Kemudian ada tekanan kerja, ketidakadaptasian, perbedaan latar belakang orang, kekurangan institusional, sanksi cuti yang berkurang atau kesehatan pribadi seperti menderita penyakit yang mengarah pada tumbuhnya kecenderungan bunuh diri,” kata petugas tersebut.
Petugas tersebut mengatakan untuk mengatasi bunuh diri, perlu memperkuat tanggapan kelembagaan dan struktural dengan fokus pada konseling, pengobatan terapeutik atau bentuk pengobatan lainnya. (Serambinews.com/Syamsul Azman)
Baca juga: BERITA POPULER: Istri TNI Selingkuh, Pria Ditempeleng Ibu Saat Akad hingga Prabowo Borong Jet Tempur
Baca juga: BERITA POPULER – Cekcok Besan di Aceh Timur, Kasus Yalsa Boutique, Hingga Perakit Senpi Dibebaskan
Baca juga: BERITA POPULER - Mahasiswa Aceh Hilang 15 Tahun Hingga Pria Jual Chip Terancam Hukum Cambuk