DPD Partai Demokrat Jakarta Gelar Aksi Cap Darah Dukung AHY dan Tolak Moeldoko Jadi Ketum
DPD Partai Demokrat DKI Jakarta buat gerakan sebagai bentuk dukungan terhadap Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
SERAMBINEWS.COM - DPD Partai Demokrat DKI Jakarta buat gerakan sebagai bentuk dukungan terhadap Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Para kader yang hadir melakukan aksi cap jempol darah, sebagai dukungan sah terhadap AHY.
Gerakan yang diselenggarakan pada Minggu (7/3/2021) di Jalan Bambu Apus Raya, Bambu Apus, Cipayung, Jakarta Timur, itu dibuat khusus untuk AHY.
Aksi itu diprakarsarai oleh Ketua Umum DPD Partai Demokrat DKI Jakarta, Santoso.
Santoso kemudian mengatakan agar para kader tetap solid dan satu jalan di bawah komando AHY.
"Saya meminta kepada saudara-saudara seluruh kader Partai Demokrat, mulai dari DPD sampai tingkat anak ranting di DKI Jakarta untuk tetap solid dalam satu barisan. Setia dan mendukung AHY sebagai ketua umum," kata Santoso dalam orasinya, Minggu, lewat rekaman suara yang diterima Kompas.com.
Baca juga: AHY Sindir Moeldoko yang Ngaku Cinta Partai Demokrat: Mencintai Tak Harus Memiliki
Baca juga: CPNS 2021 - Berikut Ukuran Maksimal File Scan KTP dan Pas Foto untuk Mendaftar CPNS 2021
"Sebagai bentuk cinta dan loyalitas kami kepada ketua umum dan menunjukkan kepada rakyat Indonesia bahwa soliditas dan kesetiaan yang kami tunjukkan bukan hanya dalam bentuk semangat, bukan hanya dalam bentuk yel-yel, tetapi dalam bentuk cap jempol darah," tambah dia.
Santoso menambahkan, aksi cap jempol darah ini dihadiri sekitar 900 kader Partai Demokrat se-DKI Jakarta.
"Insya Allah perjuangan yang dilakukan kader Partai Demokrat, khususnya di DKI Jakarta akan menggema di seluruh nusantara," kata Santoso.

Sebelumnya, kubu kontra AHY menggelar kongres luar biasa (KLB) pada Jumat (5/3/2021) sekitar pukul 15.00 WIB di Deli Serdang, Sumatera Utara.
Bahkan, KLB itu menentukan ketua umum yang diklaim untuk menggantikan AHY.
Baca juga: Fakta Wali Kota Blitar Nyanyi Sambil Joget, Bagikan Uang Tanpa Masker, Ngaku Agar Tak Sepi
Baca juga: Aceh Masih Andalkan Beras Lokal, Kepala Bulog Pastikan Belum Pernah Minta Stok Beras Impor
Dalam KLB tersebut diputuskan bahwa Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.
"Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Kongres Luar Biasa Partai Demokrat menimbang dan memperhatikan bahwa putusan menetapkan pertama, dari dua calon, atas voting berdiri, maka Pak Moeldoko ditetapkan menjadi Ketua Umum Partai Demokrat periode 2021-2026," kata mantan kader Demokrat Jhoni Allen, di KLB, Jumat (5/3/2021).

Pernyataan tersebut pun diiringi riuh para peserta KLB.
Terlihat para peserta menyetujui dan meneriakkan kata setuju dengan hasil putusan tersebut.
"Setuju," teriak para peserta.
Adapun hasil putusan tersebut diperoleh berdasarkan hasil voting cepat yang diambil dari para peserta kongres.
Baca juga: Kecewa pada Kaesang, Sahabat Felicia Ungkap Kesalahan Besar Putra Jokowi: Anda Pria Macam Apa?
Kubu Kontra tekan pendukung AHY
Deputi Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrat Kamhar Lakumani menyebut kubu kontra-Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY) tengah menekan ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan Dewan Pimpinan Cabang (DPC).
Kamhar mengatakan, pelaku Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat (GPK PD) itu menekan pengurus Demokrat agar mendukung Kongres Luar Biasa (KLB) yang mereka laksanakan di Deli Serdang, Jumat (5/3/2021).
"Kami mendeteksi saat ini kelompok KLB abal-abal sedang menghubungi dan menekan para Ketua DPD dan Ketua DPC untuk balik badan mendukung gerombolan GPK PD dengan klaim mereka akan mendapatkan pengesahan dari Kemenkumham," kata Kamhar dalam keterangan tertulis, Sabtu (6/3/2021).
Kamhar meminta para ketua DPD dan DPC agar tidak takut menghadapi tekanan tersebut karena ia menyebut kepengurusan Partai Demokrat di bawah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) adalah kepengurusan yang sah.
Ia menuturkan, sebagai pemegang hak yang sah secara konstitusional, para ketua DPD dan DPC semestinya tidak bernegosiasi dengan pihak-pihak yang disebutnya sebagai pembegal.
"Jangan kita bernegosiasi dengan para pembegal yang berusaha merampok rumah kita bahkan mengambil alih rumah kita secara paksa," ujar dia.
Ia mengatakan, negosiasi dengan kubu KLB tidak hanya merendahkan harga diri dan martabat sebagai kader tetapi juga membenarkan tindakan kelompok tersebut.
Kamhar menegaskan, KLB Partai Demokrat yang digelar kelompok kontra-AHY tidak memenuhi syatar penyelenggaraan KLB yang diatur dalam AD/ART Partai Demokrat.
(TribunnewsWiki.com/Restu, Kompas.com/Nirmala Maulana Achmad)
Artikel ini telah tayang di Tribunnewswiki.com dengan judul Tak Terima Moeldoko Jadi Ketum, DPP Partai Demokrat Jakarta Gelar Aksi Cap Darah Dukung AHY