Berita Aceh Utara

Enam Jam Setelah Dirawat di RSU Cut Meutia Aceh Utara, Bayi Diduga Menderita Gizi Buruk Meninggal

Bayi tersebut meninggal setelah enam jam tiba dan dirawat di RSU Cut Meutia, Aceh Utara. 

Penulis: Jafaruddin | Editor: Mursal Ismail
SERAMBINEWS.COM/JAFARUDDIN 
Petugas Medis RSU Cut Meutia, Aceh Utara membawa bayi diduga menderita gizi ke RSU Cut Meutia Aceh Utara. 

Bayi tersebut meninggal setelah enam jam tiba dan dirawat di RSU Cut Meutia, Aceh Utara. 

Laporan Jafaruddin I Aceh Utara 

SERAMBINEWS.COM, LHOKSUKON – Bayi diduga menderita gizi buruk, Riziqi Azam, meninggal di Rumah Sakit Umum (RSU) Cut Meutia, Aceh Utara, Jumat (5/3/2021) pukul 21.00 WIB.

Bayi berusia 58 hari ini asal Gampong Buket Linteung, Kecamatan Langkahan, Aceh Utara. 

Bayi tersebut meninggal setelah enam jam tiba dan dirawat di RSU Cut Meutia, Aceh Utara. 

Sebelumnya, bayi ini dirujuk dari Puskesmas Langkahan, Aceh Utara, yang turut difasilitasi staf H Sudirman alias Haji Uma anggota DPD RI asal Aceh, Hamdani alias Matnu dan Furqan serta relawan Abdul Rafar. 

Anak kedua pasangan dari Baihaqi dan Nurjannah warga Gampong Buket Linteung Kecamatan Langkahan, Aceh Utara, dirujuk ke rumah sakit karena kondisi kesehatannya drop dan mengalami sesak. 

Namun, petugas medis Puskesmas Langkahan menyebutkan bayi tersebut bukan gizi buruk, tapi mengalami berat badan lahir rendah (BBLR), yaitu 1.800 gram.

Bahkan, kini berat badannya menurun menjadi 1,7 kilogram.

Baca juga: Fakta Wali Kota Blitar Nyanyi Sambil Joget, Bagikan Uang Tanpa Masker, Ngaku Agar Tak Sepi

Baca juga: Mayangsari Geram Dicap Pelakor, Tegaskan Putrinya Anak Bambang Trihatmodjo: Tak Ada yang Ditutupin

Baca juga: Dua Buruh Berkelahi Gegara Upah Kerja, 1 Tewas Dibacok Pakai Parang, Pelaku Ditangkap Polisi

Keberadaan bayi tersebut sempat beredar di media sosial. Bahkan pegiat media sosial mulai menggalang dana untuk membantu orang tua bayi tersebut. 

Bayi tersebut tiba di RSU Cut Meutia Aceh Utara yang dibawa Kepala Puskesmas Langkahan, Zaituni disambut tim medis bersama staf Haji Uma

Kepala Puskesmas Langkahan, Zaituni, didampingi dokter umum Puskesmas, dr Indriani mengatakan, selama ini pihaknya melalui bidan desa (Bides) selalu melakukan pemantauan kondisi bayi tersebut.

"Selain itu, juga memberikan nutrisi tambahan,” ujar Kepala Puskesmas Langkahan, Zaituni, didampingi dokter umum, dr Indriani, kepada Serambinews.com kemarin. 

Disebutkan, sebelumnya petugas juga sudah menyarankan kepada orangtua bayi untuk dibawa ke rumah sakit agar ditangani oleh dokter spesialis anak.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved