Internasional

UEA Luncurkan Bank Digital, Tidak Ada Cabang Fisik, Tidak Ada Setoran atau Penarikan Tradisional

Uni Emirat Arab (UEA) secara resmi meluncurkan perbankan digital. Bank baru itu YAV, diharapkan akan menjadi pemimpin uang kripto di Timur Tengah, Af

Editor: M Nur Pakar
Cointelegraph
Ilustrasi anak muda atas mata uang digital, Bitcoin di Afrika 

SERAMBINEWS.COM, DUBAI - Uni Emirat Arab (UEA) secara resmi meluncurkan perbankan digital.

Bank baru itu YAV, diharapkan akan menjadi pemimpin uang kripto di Timur Tengah, Afrika, dan Asia Selatan.

YAP yang berbasis di Dubai tidak memiliki lisensi perbankan sendiri tetapi telah bermitra dengan RAK

Bank yang menyediakan nomor rekening bank internasional untuk pengguna YAP.

Untuk mengamankan dana mereka di bawah lisensi perbankannya sendiri.

YAP, seperti bank baru lainnya yang tidak memiliki cabang fisik, tidak menawarkan layanan perbankan tradisional, seperti dilansir Reuters.

Seperti pinjaman dan hipotek, tetapi menawarkan analisis pengeluaran dan penganggaran.

Baca juga: Penambangan Bitcoin Picu Kabut Asap dan Pemadaman Listrik Bergilir di Iran

Pembayaran peer-to-peer dan layanan pengiriman uang serta pembayaran tagihan.

YAP sedang dalam proses bermitra dengan bank-bank di negara lain, kata kepala produk Katral-Nada Hassan, termasuk bank di Saudi, di Pakistan, dan di Ghana.

Pemimpin global dalam perbankan digital, seperti Revolut, salah satu aplikasi dengan pertumbuhan tercepat di dunia, tidak hadir di UEA.

Beberapa bank UEA dalam beberapa tahun terakhir telah meluncurkan penawaran perbankan digital mereka sendiri.

Dengan target pengguna yang paham digital dan lebih muda, seperti LIV oleh Emirates NBD dan Mashreq Neo oleh Mashreq Bank.

Baca juga: Perusahaan Pembayaran Kripto Ingin Antarkan Afrika ke Era Digital Baru, Bitcoin Jadi Alat Pembayaran

Perusahaan induk milik negara Abu Dhabi ADQ tahun lalu mengatakan berencana mendirikan neobank yang belum disebutkan namanya.

Menggunakan lisensi perbankan dari pemberi pinjaman terbesar di negara itu, First Abu Dhabi Bank (FAB).

"Revolusi fintech telah menjadi sangat populer di bagian lain dunia dan kami melihat adanya celah dan kebutuhan unik untuk layanan ini di Timur Tengah," kata CEO dan pendiri YAP Marwan Hachem.

Hassan mengatakan ada tantangan bagi fintech yang ingin berekspansi ke UEA.

“Ada banyak fintech saat ini yang ingin bermitra dengan bank, tapi itu membutuhkan banyak diskusi, membangun hubungan ... " katanya.

"Ini bukan hal yang mudah untuk dilakukan,” ujarnya.

Baca juga: Perusahaan Jet Pribadi AS Tawarkan Pembelian dengan Uang Virtual Bitcoin

Dia menambahkan pendiri YAP memiliki hubungan yang sudah ada dengan RAK Bank.

YAP berada pada tahap pendanaan awal, didanai oleh para pendiri, perusahaan ekuitas swasta dan investor swasta, kata Hassan.

Dia menjelaskan lebih dari 20.000 pelanggan telah terdaftar sebelumnya

Ditambahkan, akun nasabah secara bertahap akan ditayangkan dalam beberapa minggu mendatang.

Seperti diketahui, uang digital juga disebut uang kripto atau juga uang virtual.

Dalam perdagangannya, lebih dikenal dengan nama peer to peer, sehingga penggunanya aman dari hacker atau lainnya.

Di Indonesia sudah ada platfom uang digital, yakni Indodax.com dan Rekeningku.com.

Platform ini menawarkan transaksi lebih transparan 24 jam sehari.

Mata utama uang digital adalah Bitcoin, Ethereum, Litecoin dan ribuan mata uang digital lainnya.(*) 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved