Luar Negeri

Arab Hancurkan Drone Berbahan Peledak dari Yaman yang Target Permukiman Sipil, Milik Kelompok Houthi

Arab Saudi mengatakan telah mencegat dan menghancurkan delapan drone bermuatan bahan peledak yang ditembakkan oleh kelompok Houthi, Minggu (7/3/2021).

Penulis: Syamsul Azman | Editor: Mursal Ismail
Anadolu Agency
Kolonel Turki al-Malik mengatakan pemberontak Houthi sengaja dan sistematis menargetkan warga sipil dan wilayah sipil di kerajaan. 

Arab Saudi mengatakan telah mencegat dan menghancurkan delapan drone bermuatan bahan peledak yang ditembakkan oleh kelompok Houthi, Minggu (7/3/2021).

SERAMBINEWS.COM - Arab Saudi mengatakan telah mencegat dan menghancurkan delapan drone bermuatan bahan peledak yang ditembakkan oleh kelompok Houthi ke Arab Saudi, Minggu (7/3/2021).

Melansir dari Anadolu Agency, Minggu (7/3/2021) dalam sebuah pernyataan, juru bicara koalisi Kolonel Turki al-Malik mengatakan pemberontak Houthi 'sengaja dan sistematis menargetkan warga sipil dan wilayah sipil di kerajaan'.

Hal ini juga sesuai laporan Kantor Berita Saudi SPA.

Ia juga menyebut, koalisi yang dipimpin Saudi 'sedang menegakkan prosedur untuk melindungi warga sipil dan wilayah sipil sesuai hukum humaniter internasional.'

Tidak ada komentar dari kelompok Houthi atas pernyataan tersebut.

Meskipun ada seruan oleh pemerintah AS agar kelompok Houthi menghentikan operasi militer dan kembali ke negosiasi.

Pemberontak telah meningkatkan serangan pesawat tak berawak mereka ke Arab Saudi.

Baca juga: UEA Mulai Bangun Replika Masjid Agung Sheikh Zayed di Solo, Bagian Investasi UEA Rp 328 Triliun

Baca juga: Khabib Bongkar Penyebab Temannya, Petr Yan Lakukan Tendangan Haram Ini

Baca juga: Milisi Houthi Tebar Ancaman ke Kilang Minyak Aramco, Balas Serangan Udara Saudi ke Yaman

Pada hari Selasa (2/3/2021) Pemerintah AS telah menjatuhkan sanksi kepada dua pemimpin Houthi atas apa yang mereka katakan sebagai yang memperburuk situasi konflik di Yaman.

Kelompok Yaman, yang didukung oleh Iran, secara teratur mengumumkan serangan roket dan pesawat tak berawak di wilayah Saudi.

Menyebut itu adalah reaksi atas serangan koalisi pimpinan Saudi di Yaman.

Yaman telah dilanda kekerasan dan ketidakstabilan sejak 2014, ketika pemberontak Houthi menguasai sebagian besar negara, termasuk ibu kota Sanaa.

Sebuah koalisi yang dipimpin Saudi yang bertujuan untuk memulihkan pemerintah Yaman telah memperburuk situasi.

Menyebabkan salah satu krisis kemanusiaan terburuk di dunia dengan hampir 80% atau sekitar 30 juta rakyatnya membutuhkan bantuan dan perlindungan kemanusiaan dan lebih dari 13 juta orang dalam bahaya kelaparan sampai kematian.

Baca juga: Perbandingan Harta Kekayaan Agus Harimurti dan Moeldoko, Selisih Kekayaan Cukup Besar

Sebelumnya pada Jumat (5/3/2021) Kelompok Houthi Yaman mengatakan bahwa mereka menargetkan "posisi penting" di Arab Saudi dalam tiga serangan pesawat tak berawak.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved