Filipina

Filipina Lancarkan Perang Melawan Komunis, Duterte: Lupakan HAM, Itu Perintah Saya

Kepada pers, Letkol Chitadel Gaoiran mengumumkan 9 orang tewas akibat bentrokan yang meletus dalam operasi tersebut.

Penulis: Zainal Arifin M Nur | Editor: Zaenal
Bullit Marquez
Duterte dengan senapan serbu di tangan 

"Jika mereka memegang senjata, bunuh mereka," katanya.

"Kembalikan tubuh mereka ke keluarga mereka," tambahnya.

Duterte meminta polisi dan militer untuk mengabaikan hak asasi manusia.

"Itu perintah saya, saya akan masuk penjara. Tidak ada masalah dengan itu. Saya tidak ragu melakukan hal-hal yang harus saya lakukan,” kata Duterte.

Buktikan KLB Demokrat di Sumut Ilegal, AHY Serahkan 5 Boks Kontainer Dokumen ke Kemenkumham

Berbicara kepada para pemberontak, Presiden mengatakan mereka harus berhenti berpura-pura memiliki pemerintahan sendiri di daerah tempat mereka beroperasi.

“Mengapa Anda membuat kami percaya bahwa Anda adalah pemerintah? Dimana rumah sakit anda Dimana ambulans Anda? Dimana bendahara kamu?,” kata Duterte.

Dia juga meremehkan kapasitas gerakan komunis untuk merebut kekuasaan politik.

“Bagaimana Anda bisa menggulingkan pemerintah? Aku tidak akan mengizinkanmu menggulingkan pemerintah."

Duterte mendesak pejuang komunis untuk meletakkan senjata mereka dan bergabung kembali dengan masyarakat arus utama, memikat mereka dengan tawaran pekerjaan, rumah, dan kesempatan untuk pendidikan dan pelatihan keterampilan.

“Aku bisa memberimu rumah saat kamu menyerah. Rumahnya sudah siap, selalu ada ruang buat kalian berlindung, ”ujarnya.

"Kami menyambut Anda," tambahnya.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved