Berita Kutaraja
Kuota KUR Sektor Usaha Pertanian Aceh Capai Rp 1,4 Triliun, Tapi Serapannya Rendah Gara-gara Hal Ini
Data ini mencakup sejak kantor layanan BRI konvensional sudah tidak lagi beroperasi di Aceh pada Desember 2020 lalu.
Penulis: Herianto | Editor: Saifullah
Sementara untuk sektor usaha pertanian realisasinya di atas Rp 900 miliar, sehingga pada tahun ini pemerintah pusat menambah kuota dana KUR sektor usaha pertanian di Aceh menjadi Rp 1,4 triliun.
Baca juga: VIDEO Nenek di Pidie Jaya Dibawa dengan Labi-labi untuk Perekaman e-KTP
Baca juga: Kajari Aceh Selatan Lantik Kacabjari Bakongan
Baca juga: Ternyata Sebelum KLB Digelar, Beberapa Ketua DPC Demokrat di Aceh Ditawarkan Uang Hingga Rp 1 Miliar
Jika dalam masa transisi penggabungan tiga bank syariah yaitu BRI, BNI, dan Mandiri menjadi Bank Syariah Indonesia (BSI) di Aceh berjalan lamban, ucap Chairil Anwar, dikhawatirkan bisa menganggu dan melambatkan proses pengajuan permohoan dan pencairan dana KUR Aceh yang nilai kuotanya untuk seluruh sektor usaha tahun ini mencapai Rp 3 triliun.
Itikad pemerintah pusat menambah kuota dana KUR untuk Aceh dengan jasa bunga rendah sebesar 6 persen itu, menurut Chairil Anwar, adalah untuk membantu perekonomian masyarakat pada masa pandemi Covid-19 tahun kedua ini, bisa bangkit kembali.
“Tapi bila proses pencairan permohonan dana KUR nya berjalan lamban, kuota KUR Aceh bisa dialihkan ke daerah lain dan masyarakat Aceh akan sangat dirugikan atas kelambanan operasi BSI,” tukas Chairil Anwar.
Untuk itu, ia berharap, pimpinan BI, pimpinan OJK, dan BSI di Aceh bersama Pemerintah Aceh, bisa mencari solusi agar usulan proses permohonan dana KUR petani bisa secepatnya dilayani pihak BSI melalui kantor-kantor cabangnya yang ada di 23 kabupaten/kota.(*)