Luar Negeri
Kisah Maya Ghazal, Pengungsi Suriah Perempuan Pertama yang Menjadi Pilot di Inggris
Maya Ghazal adalah salah satu perempuan dari jutaan pengungsi Suriah. Pengungsi Suriah jumlahnya dari tahun ke tahun memang terus meningkat.
"Itu adalah situasi ketika kebutuhan dasar hidup jauh lebih mahal dan tidak bisa diakses untuk semua orang," kata Maya yang dilansir dari Kompas.com dalam wawancara dengan UNHCR.
Pada tahun 2015 saat usianya baru menginjak 16 tahun, Maya meninggalkan Damasks dan memulai hidup baru di Inggris di bawah skema reunifikasi keluarga.
Memulai hidup baru di negara baru tentu tidak mudah bagi gadis yang masih berusia 16 tahun.
Masalah perbedaan bahasa dan budaya menjadi perjuangan yang dilalui Maya untuk menyesuaikan diri.
"Saya pikir mereka akan memandang rendah saya sebagai seseorang yang tidak berpendidikan, tidak terampil, tidak layak untuk bersekolah," jelas dia, dikutip dari World Economic Forum, 19 Desember 2019.
Baca juga: Bikin Haru! Ada Kata Surga dan Terbang di Profil WA Kapten Afwan, Pilot Pesawat Jatuh
Baca juga: Pilot Tuduh Istri Selingkuh dan Pasang Kamera CCTV, Ternyata Pilot Ini Sudah Tiduri Ratusan Wanita
Meski sempat minder, namun kemudian ia sadar bahwa mendapatkan pendidikan adalah hak.
Awal ketertarikannya dengan dunia penerbangan adalah saat ia melihat pesawat lepas landas dan mendarat di Heathrow.
Saat itu ia menyadari ketertarikannya kepada pesawat dan dia ingin belajar terbang.
"Saya selalu hanya mengamati pesawat dan saya terpesona oleh mesin-mesin besar itu," ujar Maya.
Berkat kerja keras dan keyakinan terhadap mimpinya, Maya bisa mengenyam pendidikan di Teknik Penerbangan dan Pilot di salah satu universitas di kota London.
Tahun 2019 menjadi tahun dimana ia berhasil melakukan penerbangan solo pertamanya.
Tak lama setelah itu, Maya sukses mendapatkan lisensi penerbangan pada usia 21 tahun.
"Saya pikir, penting bagi para pengungsi untuk mendapatkan edukasi".
"Tanpa kesempatan itu, mereka tidak akan memiliki harapan untuk masa depan," kata Maya.
"Kita bisa hidup, bermimpi, dan sukses sama seperti semua orang".