Berita Luar Negeri
Kisah Para Ibu Afghanistan Selamatkan Diri dari Perang, Berjalan Kaki di Pegunungan Menuju Turki
kaum ibu dari Afghanistan melarikan diri dari perang saudara, terorisme, kemiskinan dan pengangguran di negara mereka dan menuju Turki.
Penulis: Syamsul Azman | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM - Kisah para ibu Afghanistan yang menyelamatkan diri dari peperangan menuju Turki dengan cara berjalan kaki berhari-hari di pegunungan.
Melansir dari Anadolu Agency, Selasa (9/3/2021) kaum ibu dari Afghanistan melarikan diri dari perang saudara, terorisme, kemiskinan dan pengangguran di negara mereka dan menuju Turki untuk mendapatkan kehidupan lebih baik.
Dengan berjalan kaki melewati pegunungan bersama keluarga, mereka menuju Turki dalam perjalanan berhari-hari dengan air mata dan mengungkapkan kecintaan kepada Turki.
Anggota keluarga yang sebelumnya telah menetap di Turki, menawarkan masa depan yang lebih baik kepada sanak saudara mereka, dengan cara menuju ke negara penuh sejarah Turki dan beberapa negara-negara lainnya di Eropa.
Beberapa dari mereka menetap di provinsi Agri timur Turki, setelah melakukan perjalanan berbulan-bulan di pegunungan Iran.
Baca juga: Turki Siap Normalisasi Hubungan dengan Mesir dan Negara Teluk
Baca juga: Mesir Membantah Klaim Turki Atas Perundingan Eksplorasi Migas di Mediterania Timur
Keluarga yang berhasil melewati pegunungan dan sampai di Turki mereka melanjutkan hidup dengan makanan dari bantuan-bantuan yang diterima dari penduduk Turki.
Seorang relawan perempuan bernama Orhan Tatli sekaligus kepala kantor amal Agri Turki, mengunjungi seorang perempuan Afghanistan, Mehsume Nebizade dan Tahere Ahmedi di rumah mereka dan merayakan Hari Perempuan Internasional.
Nebizade, seorang ibu dari tiga anak, mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa mimpinya adalah untuk belajar, tetapi hancur karena keluarganya menikahkannya pada usia dini.
Ia menyebut kekerasan telah meningkat di Afghanistan dalam beberapa tahun terakhir, sehingga ia kehilangan putrinya karena serangan bom.
“Kami berangkat dari Afghanistan dan mencapai Turki tiga bulan lalu, setelah berjalan di atas salju selama dua bulan,” katanya mengenang perjalanan yang sulit.
“Kami sangat senang dengan Turki. Orang-orang di Agri sangat baik, ”katanya.
Baca juga: Demi Saingi Rusia dan China, Militer AS Kembangkan Rudal Hipersonik yang Meluncur Satu Mil Per Detik
Baca juga: VIDEO - Blue Homeland 2021, Uji Coba Rudal Jarak Jauh Produk Turki Hancurkan Target
Nebizade mengatakan dia baru saja mendengar tentang Hari Perempuan Internasional tetapi belum pernah mengalaminya dan mengungkapkan kebahagiaannya karena merayakannya untuk pertama kalinya.
Selain itu perempuan bernama Ahmedi yang bekerja sebagai perawat di negaranya berjalan kaki bersama anak-anaknya menuju Agri menetap di sana selama sembilan tahun.
Dirinya sangat berterima kasih kepada Turki, karena memberikan tempat berlindung dan mendapatkan perlakukan baik dari warganya.
Baca juga: Arti Barakallah Fii Umrik dan Balasannya, Berikut Kumpulan 50+ Ucapan Selamat Ulang Tahun Islami
Baca juga: Ternyata Sebelum KLB Digelar, Beberapa Ketua DPC Demokrat di Aceh Ditawarkan Uang Hingga Rp 1 Miliar
“Kadang-kadang saya bertanya pada diri sendiri: 'Dunia ini sangat indah, tetapi mengapa kita tidak melihat keindahan apa pun?'” Katanya, seraya menambahkan bahwa mereka selalu melihat perang dan darah.