Kisah Hidup

Kisah Pencari Suaka di Eropa, Sudah Enam Tahun Ahmad Melanglangbuana Tak Tentu Arah

Eropa merupakan benua impian bagi banyak warga di negara-negara Afrika, Amerika Latin, dan Asia, yang dilanda konflik maupun kemiskinan.

Penulis: Zainal Arifin M Nur | Editor: Zaenal
ANADOLU AGENCY
Ahmed Muhammed, migran Somalia yang meninggalkan negaranya karena kekerasan, tujuh tahun lalu, terpaksa hidup di jalanan setelah dua negara Eropa menolak memberinya suaka. 

Tetapi, lagi-lagi permohonan Ahmad ditolak.

Dibantu seorang pengacara sukarela, dia mengajukan banding atas keputusan tersebut.

Angin baik sempat berembus ketika pengadilan merekomendasikan wawancara kedua untuk Ahmad.

Tapi, lagi lagi dan lagi, permohonannya ditolak dalam wawancara kedua yang dilaksanakan pada bulan Oktober.

"Saya dalam situasi yang sangat buruk. Mereka meninggalkan saya di jalan di tengah pandemi (coronavirus). Hidup saya, kesehatan saya dalam bahaya. Saya juga tidak bisa kembali ke negara saya,” katanya.

“Aplikasi suaka saya selalu ditolak. Saya tidak mengerti apa yang sedang terjadi. Saya melakukan yang terbaik,” kata Muhammad.

Baca juga: Kisah Maya Ghazal, Pengungsi Suriah Perempuan Pertama yang Menjadi Pilot di Inggris

Baca juga: Kamp Pengungsi Keluarga ISIS di Suriah Jadi Ajang Pembantaian, 20 Orang Tewas Ditembak

Dia tidak tahu apa yang harus dilakukan atau ke mana harus pergi di tengah pandemi, karena dia tidak memiliki kesempatan untuk bekerja dan mendapatkan uang di Eropa.

Muhammed mengatakan keluarganya di Somalia tidak tahu tentang situasinya dan mereka akan sangat kecewa jika mereka tahu.

"Eropa mengatakan mereka membantu dan mendukung pengungsi. Tapi saya telah berada di banyak negara berbeda dalam enam tahun terakhir, dan apa yang mereka katakan dan lakukan sama sekali berbeda," katanya.

Ahmad juga mengungkapkan rasa herannya, karena pihak berwenang Prancis tidak mengizinkannya kembali ke Somalia dengan alasan itu berbahaya.

"Tapi, jika mereka menolak permohonan suaka saya dan membuang saya ke jalan, bagaimana saya bisa melanjutkan hidup saya di sini?" tutur Mohammed.

Dia mengatakan dia mengikuti laporan berita tentang pemboman yang datang dari ibukota Somalia Mogadishu dengan kesedihan yang luar biasa dan merasa seperti dia telah kehilangan segalanya.

Untuk semua orang yang membantu saya hari ini, saya ingin membantu seseorang besok, tambahnya.

Muhammad berkata dia sangat menyesal karena dia ditinggalkan di jalanan.

Dia untuk sementara waktu berlindung di asosiasi As-Sufa di wilayah Yvelines.(Anadolu Agency)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved