Masjid UEA di Solo
Loyalnya Pemerintah UEA, Usai Beri Nama Jalan Jokowi, Kini Bangun Masjid Sheikh Zayed di Solo
Menteri Energi dan Industri UEA Suhail Mohammed Al Mazrouei, mengatakan sosok Presiden Jokowi begitu berarti bagi pemerintahan UEA
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Safriadi Syahbuddin
SERAMBINEWS.COM – Uni Emirat Arab (UEA) tampaknya sangat loyal terhadap Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi).
Betapa tidak, sejak tahun 2019 kedua negara ini telah menunjukkan hubungan harmonis antara UEA dan Presiden Jokowi.
Bahkan, UEA pun menamakan sebuah jalan di negaranya ‘President Joko Widodo Street’ di Ibukota Negara, Abu Dhabi.
Tak hanya itu, UEA juga meyematkan nama Joko Widodo di sebuah masjid di kawasan diplomatik.
Yang terbaru, Pangeran Mahkota UEA, Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan mendanai pembangunan replika Masjid Raya Sheikh Zayed di Kota Solo, Jawa Tengah.

Pembangunan replika Masjid Raya Sheikh Zayed itu telah resmi dimulai pada Sabtu (6/3/2021).
Itu merupakan pemberian langsung Pangeran Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan untuk Presiden Joko Widodo.
Baca juga: Nama President Joko Widodo Gantikan Nama Jalan Al Ma’arid Street di Abu Dhabi
Baca juga: Tak Hanya Jokowi, Sejumlah Nama Tokoh Indonesia Ini Juga Diabadikan Jadi Nama Jalan di Luar Negeri
Baca juga: Bukan Hanya di Indonesia, Soekarno Juga Menjadi Nama Jalan di Pakistan, Apa Sebabnya?
Pembangunan itu ditandai dengan acara peletakan batu pertama (groundbreaking) di lokasi proyek Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo.
Peletakan batu pertama dilakukan oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas bersama Ketua Otoritas Umum Bidang Urusan Islam dan Wakaf UEA, Mohammed bin Matar Al Kaabi.
Ikut Hadir dalam acara tersebut, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Energi dan Industri UEA Suhail Mohamed Faran Al Mazrouei, Kepala Otoritas Umum Urusan Islam dan Wakaf UEA, Mohammed bin Matar Al Kaabi.
Kemudian Dubes UEA untuk Indonesia Mohammed Abdullah Al Ghfeli, Dubes Indonesia untuk UEA Husin Bagis, Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin, dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.
Dalam kesempatan itu, Menteri Energi dan Industri UEA Suhail Mohammed Al Mazrouei, mengatakan sosok Presiden Jokowi begitu berarti bagi pemerintahan UEA.
Baca juga: Jika Manuver Politik Demokrat Tanpa Izin Jokowi, Moeldoko Layak Dipecat dari Kepala Staf Presiden
Baca juga: Usai Jokowi Serukan Benci Produk Asing, Pemerintah Umumkan Buka Impor Beras 1 Juta Ton
Menurut Suhail, kedekatan dan hubungan harmonis antara Indonesia dan Uni Emirat Arab, membuat Pangeran Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan menghibahkan pembangunan replika Masjid Raya Sheikh Zayed di Solo.
"Saya ingin mengucapkan selamat kepada bangsa Indonesia atas diresmikannya peletakan batu pertama masjid ini,” kata Suhail.
“Replika masjid ini merupakan simbol persahabatan dan kerjasama antar kedua negara dalam agama dan keislaman," sambungnya, usai melakukan peletakan batu pertama.
Diakuinya, UEA sangat menghormati Bangsa Indonesia, terutama Presiden Joko Widodo.
Hal itu, kata Suhail, dibuktikan dengan penyematan nama Jokowi sebagai nama jalan dan sebuah masjid id UEA.
“Di UEA, nama Jokowi tidak hanya kami sematkan sebagai nama jalan, namun juga ada satu masjid di Abu Dhabi yang diberi nama Joko Widodo," sambungnya.
Ia mengaku pemerintah UEA sangat bangga dengan bangsa Indonesia.
Baca juga: UEA Mulai Bangun Replika Masjid Agung Sheikh Zayed di Solo, Bagian Investasi UEA Rp 328 Triliun
Baca juga: Investasi UEA di Pulau Banyak Masuki Babak Baru, Gubernur Aceh Minta Doa Seluruh Rakyat
Pemerintah UEA juga optimis di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi, Indonesia dapat menjadi bangsa yang kompetitif di bidang ekonomi dan juga ilmu pengetahuan.
Menteri Suhail pun berharap masjid yang dibangun di Solo itu bukan hanya mencerminkan ketinggian dari arsitektur bangunan, tetapi juga bisa menjadi sumber wisata religi yang membanggakan.
Selain menjadi tempat ibadah, lanjutnya, Masjid Raya Sheikh Zayed Solo juga dapat menarik minat wisatawan lantaran dibangun dengan arsitektur bangunan khas Timur Tengah.
"Saya melihat bahwa Indonesia bukan hanya sebagai negara muslim terbesar tetapi merupakan negara Islam yang terbesar dari segi perekonomian,” terangnya.
Ia pun sangat berharap bahwa Indonesia dapat menjadi model bagi dunia Islam secara umum.
“Indonesia punya wibawa dan bisa menjadi modal dalam pengembangan kehidupan yang moderat," kata Suhail.
Desain ini akan dibuat sama persis dengan Masjid Raya Sheikh Zayed di Abu Dhabi.
Baca juga: Perjanjian Investasi Pariwisata di Kepulauan Banyak Diteken Gubernur dan UEA, Dulmusrid Sujud Syukur
Baca juga: Disaksikan Luhut dan Prabowo, Gubernur Aceh Nova Iriansyah Teken Kerja Sama dengan Murban Energy
Terdapat empat menara menjulang, satu kubah utama, dikelilingi kubah-kubah kecil dan ornamen bangunan khas Timur Tengah.
Pembangunan masjid ini diperkirakan menelan biaya sekitar USD20 juta atau hampir Rp300 miliar, dan seluruhnya ditanggung pemerintah UEA.
Nantinya, masjid ini dapat menampung sekitar 10.000 jamaah.
Waktu pembangunan memakan waktu selama 1,5 tahun sehingga ditargetkan masjid megah ini siap digunakan pada akhir 2022 mendatang. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)
Baca Juga Lainnya:
Baca juga: Mulai Besok Pasien RSUDZA dari Delapan Ruangan Akan Dipindahkan, Ini Penyebabnya
Baca juga: Pria Ini Lempar Bom Molotov ke Rumah Tetangga hingga Terbakar, Sakit Hati Istrinya Direbut
Baca juga: CCTV dan Botol Air Mineral Jadi Petunjuk Mengarah ke Pelaku Pembakaran Gedung Kantor Bupati Bireuen