Isra Mikraj 2021
Peringatan Isra Mikraj 2021;Kilas Peristiwa di Luar Kebiasaan Manusia dan Awal Turun Perintah Shalat
Melalui Isra Mikraj turun perintah bagi umat Islam untuk menunaikan shalat wajib lima waktu dalam sehari.
Penulis: Saiful Bahri | Editor: Safriadi Syahbuddin
Dalam Alquran digambarkan bahwa perjalanan Isra Mikraj terjadi pada malam hari (lailah).
Hal ini membuat banyak orang bertanya-tanya kenapa malam hari, bukan siang hari?
Para pakar mengungkapkan bahwa kata lailah memiliki ragam makna, semisal lawan siang, kegelapan, kesunyian, keheningan, kekhusyukan, kepasrahan, kedekatan, dan kesyahduan.
Artinya, kata lailah juga dapat bermakna majazi, yakni sebuah perumpamaan yang didalamnya memiliki unsur-unsur psikologis.
Untuk itu, malam hari memiliki ‘nilai lain’ dibandingkan siang hari.
Malam dianggap waktu yang tepat untuk mengkritik diri dan sosial agar mampu bertransformasi menjadi hamba mulia (Qs. Al-Muzammil: 1-4).
Selain itu, dalam Alquran malam hari dianggap sebagai tempat paling tepat untuk mengharmonisasi hubungan transendental kepada Allah Swt (Qs. Adz-Dzariat: 15-17, dan Al-Muzammil: 6).
Hal ini dapat terlihat dari sejumlah perintah Allah Swt tentang pelaksanaan ubudiyah di malam hari, semisal shalat magrib, shalat isya, shalat tahajud, shalat terawih, shalat lail, shalat witir, shalat fajar, dan shalat shubuh.
Bahkan, profetik menggambarkan bahwa Allah Swt ‘turun’ ke langit dunia pada sepertiga malam dan akan mengabulkan setiap permintaan hambaNya saat itu (HR Bukhari dan Muslim).
Sebab itu, pemilihan waktu malam dalam peristiwa israk mikraj merupakan satu sebab bahwa malam hari memiliki keistimewaan untuk mendekatkan diri kepadaNya.
Keempat, bertemu dengan ruh para Nabi dan Rasul sebelumnya.
Dalam peristiwa israk mikraj Rasulullah Saw diriwayatkan bertemu dan berdialog dengan sejumlah ruh para Nabi dan Rasul pada setiap tingkatan langit (HR Muslim), yakni Nabi Adam as, Nabi Isa, Nabi Yahya, Nabi Yusuf, Nabi Idris, Nabi Harun, Nabi Musa, dan Nabi Ibrahim.
Hal ini menunjukkan bahwa perjalanan isra mikraj Rasulullah Saw mendapatkan penghormatan dan kemuliaan dari para Nabi dan Rasul sebelumnya.
Bahkan, ketika shalat diwajibkan 50 waktu dalam sehari semalam, Nabi Musa AS berperan memohon kepada Rasulullah SAW agar meminta keringanan kepada Allah Swt, hingga tinggal 5 waktu.
Meskipun demikian, pahala tetap dibalas oleh Allah Swt laksana 50 waktu (Sabilal Muhtadin juzu’ 1, 147).
Kelima, penyucian jiwa (tazkiyatun nufus).