Breaking News

Video

VIDEO - Kisah Pencari Suaka di Eropa, Sudah Enam Tahun Ahmed Melanglangbuana Tak Tentu Arah

"Eropa mengatakan mereka membantu dan mendukung pengungsi. Apa yang mereka katakan dan lakukan sama sekali berbeda," katanya.

Penulis: Yuhendra Saputra | Editor: Safriadi Syahbuddin

SERAMBINEWS.COM, PARIS – Ahmed Mohammed, seorang migran Somalia yang meninggalkan negaranya karena kekerasan, terpaksa hidup di jalanan setelah dua negara Eropa menolak memberinya suaka.

Ahmed Mohammed, yang menggunakan nama berbeda karena masalah keamanan, mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa permintaan suaka ditolak oleh Prancis setelah dua tahun menunggu dan dia diusir dari pusat suaka.

Muhammed mengatakan dia awalnya mengajukan suaka di Belgia dan tinggal 11 bulan di pusat suaka yang penuh sesak, tetapi permintaannya ditolak.

Dia mengatakan bahwa meskipun dia membawa kasusnya ke pengadilan banding, dia ditolak lagi.

Hingga akhirnya dia memutuskan pergi ke Prancis pada tahun 2017.

Di Prancis, Ahmed kembali mengajukan permohonan suaka.
Setelah menunggu lama, wawancara suaka diadakan pada Januari 2020.

Tetapi, lagi-lagi permohonan Ahmed ditolak.
Dibantu seorang pengacara sukarela, dia mengajukan banding atas keputusan tersebut.

Angin baik sempat berembus ketika pengadilan merekomendasikan wawancara kedua untuk Ahmed.

Tapi, lagi lagi dan lagi, permohonannya ditolak dalam wawancara kedua yang dilaksanakan pada bulan Oktober.

"Saya dalam situasi yang sangat buruk. Mereka meninggalkan saya di jalan di tengah pandemi (coronavirus). Hidup saya, kesehatan saya dalam bahaya. Saya juga tidak bisa kembali ke negara saya,” katanya.
“Aplikasi suaka saya selalu ditolak. Saya tidak mengerti apa yang sedang terjadi. Saya melakukan yang terbaik,” kata Mohammed.

Dia tidak tahu apa yang harus dilakukan atau ke mana harus pergi di tengah pandemi, karena dia tidak memiliki kesempatan untuk bekerja dan mendapatkan uang di Eropa.

Mohammed mengatakan keluarganya di Somalia tidak tahu tentang situasinya dan mereka akan sangat kecewa jika mereka tahu.

"Eropa mengatakan mereka membantu dan mendukung pengungsi. Tapi saya telah berada di banyak negara berbeda dalam enam tahun terakhir, dan apa yang mereka katakan dan lakukan sama sekali berbeda," katanya.

Ahmed juga mengungkapkan rasa herannya, karena pihak berwenang Prancis tidak mengizinkannya kembali ke Somalia dengan alasan itu berbahaya.

"Tapi, jika mereka menolak permohonan suaka saya dan membuang saya ke jalan, bagaimana saya bisa melanjutkan hidup saya di sini?" tutur Mohammed.

Dia mengatakan dia mengikuti laporan berita tentang pemboman yang datang dari ibukota Somalia Mogadishu dengan kesedihan yang luar biasa dan merasa seperti dia telah kehilangan segalanya.

Untuk semua orang yang membantu saya hari ini, saya ingin membantu seseorang besok, tambahnya.

Mohammed berkata dia sangat menyesal karena dia ditinggalkan di jalanan.

Dia untuk sementara waktu berlindung di asosiasi As-Sufa di wilayah Yvelines.(Anadolu Agency)

Baca juga: VIDEO - Migran Tanpa Dokumen Duduki Gereja untuk Menarik Perhatian Pemerintah

Baca juga: VIDEO - Tentara Guatemala Halau Eksodus Migran Asal Honduras, Semprot Gas Air Mata

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved