Internasional

Houthi Abaikan Seruan Internasional, Gempur Arab Saudi dan Marib, AS dan Eropa Akan Segera Beraksi

Milisi Houthi dukungan Iran benar-benar tak peduli atas seruan masyarakat intenasional untuk segera berdamai.

Editor: M Nur Pakar
AP
Anggota milisi Houthi memegang senjatanya dalam memobilisasi lebih banyak anggotanya di Ibu Kota Sanaa, Yaman, pada 20 Februari 2020. 

SERAMBINEWS.COM, LONDON - Milisi Houthi dukungan Iran benar-benar tak peduli atas seruan masyarakat intenasional untuk segera berdamai.

Pemerintah Barat mengutuk serangan milisi Houthi pada Kamis (11/3/2021) terhadap Arab Saudi dan Provinsi Marib Yaman.

AS, bersama dengan Prancis, Jerman, Italia, dan Inggris mengeluarkan pernyataan tegas.

Mereka mengatakan akan segera mengambil tindakan terhadap Houthi yang terus mengancam perdamaian dan menyebabkan penderitaan kemanusiaan di Yaman.

“Kami, pemerintah Prancis, Jerman, Italia, Inggris Raya, dan Amerika Serikat mengutuk serangan Houthi yang berkelanjutan di kota Marib, Yaman," kata mereka dalam sebuah pernyataan.

"Eskalasi serangan besar-besaran yang telah dilakukan dan diklaim oleh Houthi terhadap Arab Saudi juga harus dihentikan," tambah pernyataan itu, seperti dilansir Reuters, Jumat (12/3/2021.

Houthi telah meningkatkan serangan lintas batas di Kerajaan dalam beberapa pekan terakhir, menargetkan wilayah sipil di selatan.

Baca juga: Milisi Houthi Tebar Ancaman ke Kilang Minyak Aramco, Balas Serangan Udara Saudi ke Yaman

"Kami menegaskan kembali komitmen teguh untuk keamanan dan integritas wilayah Saudi, dan memulihkan stabilitas dan ketenangan di sepanjang perbatasan Saudi-Yaman," kata pernyataan itu.

Milisi Houthi bulan lalu melancarkan serangan untuk menguasai provinsi kaya minyak Marib.

Padahal, itu telah menjadi tempat berlindung bagi pengungsi internal Yaman sejak perang dimulai enam tahun lalu.

"Serangan tekad mereka terhadap Marib memperburuk krisis kemanusiaan yang sudah mengerikan di Yaman," tambah pernyataan itu.

Negara-negara Eropa dan AS mengatakan upaya diplomatik yang diperbarui untuk mengakhiri konflik di Yaman belum membuahkan hasil.

Baca juga: Arab Saudi Bantu Perempuan dan Anak Perempuan Korban Kekerasan Seksual di Yaman

Mereka juga mendukung Utusan Khusus PBB, Martin Griffiths, Arab Saudi, Oman, dan komunitas internasional, menawarkan harapan terbaik untuk mengakhiri perang ini.

Mereka mendesak Houthi yang didukung Iran untuk memanfaatkan kesempatan ini untuk perdamaian dan mengakhiri perang yang sedang berlangsung.

"Kami menegaskan kembali dukungan kuat untuk penyelesaian cepat konflik Yaman, yang akan membawa stabilitas yang sangat dibutuhkan di kawasan itu dan manfaat langsung bagi rakyat Yaman," kata pernyataan itu.

Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken meminta semua pihak untuk terlibat dalam upaya diplomatik melalui upaya Griffiths untuk membawa perdamaian ke Yaman.

Baca juga: Arab Saudi Habis Kesabaran, Jet Tempur Gempur Yaman, Serangan Drone Houthi Tak Juga Berhenti

Utusan khusus AS untuk Yaman, Tim Lenderking baru saja kembali dari tur ke Teluk dan Jordania yang sepenuhnya dikoordinasikan dengan PBB.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Yaman, Ahmed Awad bin Mubarak menyerukan lebih banyak tekanan pada Houthi untuk mencapai penyelesaian politik guna mengakhiri perang dan penderitaan rakyat Yaman.

Dalam panggilan telepon dengan duta besar Inggris untuk Yaman, Michael Aron, membahas peran negatif rezim Iran dalam mengacaukan keamanan dan stabilitas kawasan ini

Juga dukungan Iran untuk milisi Houthi dengan senjata dan teknologi untuk memperpanjang perang, kantor berita Yaman Saba melaporkan.

Aron mengatakan Inggris akan terus mengerahkan upaya untuk membantu mencapai penyelesaian politik dan membawa perdamaian ke negara itu.

Dia memperbarui dukungan Inggris untuk persatuan, keamanan dan stabilitas Yaman.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved