Berita Bireuen

Pelintas Kreung Simpo, Juli Mengaku Mobilnya Dilempari Cat, Keuchik Ungkap Fakta Sebenarnya

Keuchik mengatakan, ada sejumlah sopir melapor mobilnya  dilempari catdan memperlihatkan kondisi mobilnya. Pelaku diduga,  mengalami gangguan jiwa...

Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Nurul Hayati
Serambinews.com
satu mobil angkutan Umum L-300 lintasan Bireuen-Takengon yang berangkat malam hari dua hari lalu terkena lemparan cat di dinding sebelah kiri di kawasan Krueng Simpo, Juli Bireuen. 

Keuchik mengatakan, ada sejumlah sopir melapor mobilnya  dilempari cat dan memperlihatkan kondisi mobilnya. Pelaku diduga,  mengalami gangguan jiwa dan sudah pernah ditangkap dua kali kemudian dibawa ke Unit Pelayanan Intensif  Psikiatri (UPIP) RSUD dr Fauziah Bireuen.

Laporan Yusmandin Idris I Bireuen

SERAMBINEWS.COM, BIREUEN - Sejumlah sopir angkutan umum L-300 dan minibus lainnya  yang melapor ke perangkat desa, tentang kejadian
meresahkan.

Pelaku berinisial Rd (35), diduga mengalami gangguan jiwa atau stres berat dan sudah dua kali ditangkap dan dibawa ke UPIP RSUD Bireuen.

Hal tersebut disampaikan Keuchik Krueng Simpo, Juli, Bireuen, Safrizal
SPd kepada Serambinews.com, Jumat (12/03/2021), terkait keresahan para
sopir, dimana bus mereka sering dilempari cat pada malam hari.

Keuchik mengatakan, ada sejumlah sopir melapor mobilnya  dilempari cat
dan memperlihatkan kondisi mobilnya.

Pelaku diduga,  mengalami gangguan jiwa dan sudah pernah ditangkap dua kali kemudian dibawa ke Unit Pelayanan Intensif  Psikiatri (UPIP) RSUD dr Fauziah Bireuen.

Setelah beberapa hari di sana, karena kondisi sudah membaik dibawa
pulang.

Baca juga: Sama-sama Pernah Jadi Anak Buah SBY, Dipo Alam Sindir Moeldoko, AHY Ikut Menyentil

Beberapa hari kemudian, ia mengulah lagi dan berkeliaran pada malam hari.

Keuchik menyebutkan, pria tersebut sering berkeliaran malam hari, sedangkan siangnya  tidur .

Keresahan para sopir atau permasalahan tersebut, sudah disampaikan
kembali kepada keluarganya, agar anaknya untuk tidak boleh ke luar rumah
atau dipasung saja pada malam hari, siangnya biar di rumah saja.

Selain itu, perangkat desa juga sudah berusaha mencari pelaku pada
malam hari untuk tidak berkeliaran.

Namun saat dicari tidak diketahui keberadaannya, karena mungkin takut ditangkap warga.

Ditambahkan, perbuatan meresahkan tersebut dengan melempari bus yang
melintas pada dini hari umumnya dengan cat.

Perangkat desa khawatir dan mengharapkan, para pengendara untuk berhati-hati dan segera berhenti apabila ada gelagat atau terlihat pelaku di kawasan tersebut.

Ketika bus berhenti, pelaku langsung menghilang.

Keuchik akan berusaha menyampaikan lagi kepada keluarganya, untuk
menjaga anaknya agar tidak berkeliaran pada malam hari.

ketika berkeliaran, ulahnya meresahkan para sopir bus. (*)

Baca juga: Tanggal Lamaran hingga Pernikahan Atta Halilintar & Aurel Hermasnyah Bocor, Ini Jadwal Lengkapnya

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved