Luar Negeri
Pertama Sejak Konflik 2013, Turki dan Mesir Jalin Hubungan Diplomatik
Kedua kekuatan telah berselisih tentang berbagai masalah dan menemukan diri mereka di sisi berlawanan dari perang di Libya, seperti yang dilansir dari
SERAMBINEWS.COM, ANKARA - Turki pada Jumat (12/3/2021) mengadakan kontak diplomatik pertamanya dengan Mesir sejak Presiden Fattah al-Sisi menggulingkan pemimpin Islam yang didukung Ankara, Mohamed Morsi pada 2013.
Kedua kekuatan telah berselisih tentang berbagai masalah dan menemukan diri mereka di sisi berlawanan dari perang di Libya, seperti yang dilansir dari AFP pada Jumat (12/3/2021).
Namun, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah menjangkau beberapa lawannya ketika dia mencoba untuk keluar dari isolasi diplomatik yang berkembang dan menghadapi potensi sanksi dari UE.
Serangan datang ketika Turki menderita gelombang kesengsaraan ekonomi dan menghadapi sikap keras dari pemerintahan baru Presiden AS Joe Biden.
Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu pada awal Maret telah mengisyaratkan bahwa Ankara siap untuk merundingkan perjanjian maritim baru untuk Mediterania timur dengan Kairo.
Dia mengatakan kepada media pemerintah Turki pada Jumat (12/3/2021) bahwa kedua negara telah membuat "kontak di tingkat intelijen dan kementerian luar negeri dengan Mesir".
Cavusoglu menambahkan bahwa "kontak tingkat diplomatik telah dimulai".
Anadolu mengutip pernyataan Cavusoglu bahwa kurangnya kepercayaan adalah hal yang wajar pada tahap awal diskusi.
"Untuk alasan ini, negosiasi sedang berlangsung dan dilanjutkan dengan strategi tertentu, road map," katanya.
Baca juga: Turki Sampaikan Belasungkawa untuk 27 Korban Kecelakaan Bus Jatuh ke Jurang di Sumedang
Baca juga: Jurnalis Turki Dikeroyok Massa Jalanan, Seusai Mengkritik Pendiri Partai Gerakan Nasionalis
Tidak ada masalah
Ekonom pasar berkembang Timothy Ash dari BlueBay Asset Management mengatakan langkah itu adalah "perubahan haluan yang benar-benar luar biasa bagi Erdogan".
"Menunjukkan tatanan dunia baru di bawah Biden, atau kembali ke sesuatu yang lebih familiar," kata Ash dalam sebuah catatan.
Turki dan Mesir mengusir duta besar negara satu sama lain dan menurunkan hubungan mereka pada 2013.
Erdogan telah berulang kali menyebut Sisi sebagai "presiden pengacau" yang dianggapnya bertanggung jawab atas kematian ribuan warga sipil.
Namun, pemimpin Turki yang bersikeras tidak banyak bicara tentang Sisi akhir-akhir ini, sambil mengurangi bahasanya pada berbagai urusan internasional.