Prabowo akan Rekrut 25 Ribu Anggota Komponen Cadangan, Syaratnya Berusia 18 hingga 35 Tahun
Dahnil menegaskan Kemhan RI hanya menjadi pihak yang mempersiapkan komcad dan dilanjutkan oleh TNI untuk operasionalnya.
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI menargetkan merekrut anggota komponen cadangan atau komcad hingga 25 ribu orang atau setara 35 batalyon.
Rencananya, Kemhan bakal membuka rekrutmen untuk 25 ribu komcad pada 2021.
Juru Bicara Menteri Pertahanan Bidang Komunikasi Publik dan Hubungan Antar Lembaga, Dahnil Anzar Simanjuntak menyebut dari 35 Batalyon itu dipastikan 25 ribu tentara dari Komponen Cadangan akan membantu Mabes TNI, dengan asumsi setiap Batalyon menghasilkan 400 hingga 500 tentara Komponen Cadangan.
"Komcad targetnya 35 batalyon. Jadi kita harap tahun ini bisa akselerasi bisa sampai 25 ribu Komcad," kata Dahnil saat menjadi pembicara dalam diskusi yang digelar Universitas Muhammadiyah Malang dan ditayangkan secara daring, Jumat (12/3/2021).
Baca juga: Luhut dan Prabowo Jadi Saksi Kerja Sama Aceh dengan Murban Energy
Baca juga: Prabowo Bakal Borong Jet Tempur Rafale Setelah Gagal Beli Sukhoi, Negara ASEAN Lain Belum Punya
Baca juga: Ketua Komnas HAM: Hukuman Mati Bukan Solusi Tepat Pemberantasan Korupsi
Sementara itu untuk tahun-tahun ke depan pihaknya akan menghitung ulang keperluan tentara cadangan dari setiap matra TNI.
Sebab kata Dahnil, penambahan komponen cadangan ini bergantung pada kebutuhan dari masing-masing matra, yakni dari TNI AD, TNI AL, dan TNI AU.
"Nanti kita akan lihat perhitungan-perhitungan berikutnya karena sangat tergantung kebutuhan masing-masing matra," kata dia.
"Jadi matra angkatan darat, laut, udara mereka butuh apa. Nanti dari setiap kota beda-beda misal di Jateng kita butuh berapa itu nanti yang tentukan dari TNI. Kemhan mempersiapkan nanti TNI yang operasional. Dan semua di bawah kendali mabes TNI," jelasnya.
Dahnil juga menyebut saat ini Kementerian Pertahanan telah mulai melakukan proses sosialisasi terkait program Komponen Cadangan di beberapa wilayah di Indonesia. Pihaknya menargetkan dalam beberapa bulan ke depan proses rekruitmen Komponen Cadangan ini bisa segera dibuka.
Baca juga: Ini Penyebab Kulit Kusam dan Cara Pencegahannya
Baca juga: Pendukung Prabowo Cenderung Tak Percaya Vaksin Covid-19
Baca juga: Pemenang Putri Seetah binti Abdul Aziz Award Diumumkan, Khusus Program Penanganan Covid-19
"Mungkin beberapa bulan ke depan bisa melakukan proses rekruitmen," katanya.
Dahnil menyebut proses rekruitmen juga akan dilakukan di Koramil setempat. Siapa saja yang bersedia mendaftar program Komcad dipersilakan mendatangi Koramil di wilayahnya masing-masing.
"Jadi anak pemuda Muhammadiyah, teman-teman mahasiswa, dosen yang masih muda silakan bisa ikut, kan bagus tiga bulan Anda punya keahlian militer, Anda punya kemampuan, kesamaptaan dan sebagainya itu akan sangat membantu," jelasnya.
Kemhan menetapkan syarat usia bagi masyarakat yang hendak mengikuti komcad. Ia menyebut masyarakat yang bisa mendaftar berusia 18 hingga 35 tahun. Meski memiliki syarat usia, rekrutmen komcad ini terbuka bagi semua elemen masyarakat. Komcad sendiri dinilai sebagai anggota sukarela yang siap dipanggil negara.
Misalnya, seorang mahasiswa mendaftar sebagai komcad. Setelah lulus seleksi, ia akan mengikuti pelatihan militer selama tiga bulan, hingga dinyatakan lulus sebagai komcad.
Seusai rangkaian pelatihan itu selesai, maka mahasiswa akan kembali menjalani aktivitasnya yakni kuliah seperti biasa.
Hal serupa juga bakal berlaku bagi pegawai ataupun profesi lainnya. Dahnil menggarisbawahi keikutsertaan masyarakat pada pelatihan komcad itu tidak bakal menghilangkan hak pada profesinya. Semisal ada seorang pegawai pemerintahan daerah yang ikut pelatihan selama tiga bulan.
Selama ikut pelatihan itu, mereka akan tetap mendapatkan gaji dari instansinya. Kemudian ia mengungkapkan kalau anggota komcad bakal dipanggil satu kali dalam setahun untuk melakukan penyegaran atas pelatihan yang sudah diterimanya. Minimal mereka akan menjalani penyegaran selama 12 hari.
"Penyegaran itu misalnya kalau tadinya dia dilatih menembak supaya latihannya cara menembaknya tetap benar maka dilakukan latihan secara rutin," tuturnya. "Setelah pelatihan mereka di kembali lagi ke profesi awalnya ketika negara misalnya ada ancaman perang atau ancaman bencana," sambung Dahnil.
Di lain sisi Dahnil menegaskan Kemhan RI hanya menjadi pihak yang mempersiapkan komcad dan dilanjutkan oleh TNI untuk operasionalnya.
Baca juga: Bayi Dibuang Hidup-hidup di Tempat Sampah, Polisi Tangkap Ibu Bayi yang Masih di Bawah Umur
Menurut Dahnil kewenangan Kemhan dalam menggelar komcad yang sebenarnya hanya menjadi pendukung TNI.
Dahnil menuturkan, ada tiga bagian tugas Kemhan yakni bankuat, kunkuat dan binkuat. Bankuat tugasnya melakukan pengembangan kekuatan mulai dari membangun strategi, sistem maupun administrasi.
Sementara untuk kunkuat lebih kepada kekuatan sehingga Mabes TNI lah bertanggung jawab atas tugas tersebut. Sedangkan binkuat ialah pembina kekuatan yang ada di masing-masing matra TNI.
"Mereka yang lakukan pembinaan, merawat tetapi yang gunakan Mabes TNI. Jadi enggak bisa TNI AD jalan sendiri tanpa ada perintah dari Mabes TNI," tuturnya.
"Sedangkan Kemhan itu membangun sarananya. Mabes TNI bilang, Pak Menhan, kami butuh ini, gimana strategi baiknya, itu tugas Menhan. Kalau bahasa kita sederhana itu otaknya Menhan," sambungnya.(tribun network/git/dod)