Breaking News

Internasional

Dubes Inggris Terkejut, Milisi Houthi Bertindak Brutal di Kamp Migran Afrika

Duta Besar Inggris untuk Yaman mengutuk keras perlakuan Houthi terhadap para migran Afrika.

Editor: M Nur Pakar
AFP/Mohammed HUWAIS
Milisi Houthi mengawasi anggota komunitas Afrika di Yaman yang berbicara di depan kantor Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) di ibu kota Sanaa, pada Sabtu (13/3/2021). 

SERAMBINEWS.COM, DUBAI - Duta Besar Inggris untuk Yaman mengutuk keras perlakuan Houthi terhadap para migran Afrika.

Karena menyebabkan kebakaran mematikan di salah satu penjara mereka di Sanaa.

“Kebakaran di pusat migran yang dikendalikan Houthi di Sanaa sangat mengejutkan dan mengerikan," kata Michael Aron, Dubes Inggris kepada AFP, Sabtu (13/3/2021.

Dia mengatakan OHCHR dan lembaga kemanusiaan harus diberi akses segera dan tidak terbatas kepada para korban.

Baca juga: Migran Afrika Diperas Oleh Houthi, Dengan Imbalan Pembebasan dari Kamp

"Investigasi yang kredibel, transparan, dan independen harus dilakukan, termasuk laporan lengkap dari mereka yang tewas an terluka,” kata Michael Aron.

Dia juga meminta milisi untuk memberikan akses ke Kantor Komisioner Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia (OHCHR).

Termasuk, badan kemanusiaan lainnya sehingga mereka dapat memberikan bantuan yang dibutuhkan.

“Ini adalah perlakuan tidak manusiawi Houthi terhadap para migran," ujarnya.

Baca juga: Warga Yaman Luapkan Kemarahan ke Milisi Houthi, Migran Afrika Dibakar Hidup-hidup

"Penciptaan kondisi yang terlalu padat yang menyebabkan hilangnya nyawa manusia yang mengerikan ini," tambahnya.

"Sangat penting Houthi mengubah kebijakan mereka terhadap para migran dan memberi mereka martabat dasar yang pantas mereka dapatkan, ”cuit Aron.

Saksi mata mengklaim penjaga menembakkan proyektil" ke hanggar yang memicu kobaran api, setelah gagal mengakhiri protes yang ditolak para migran.

Video grafis dan gambar tubuh yang terbakar telah beredar di media sosial, dan memicu kecaman luas atas diamnya milisi Houthi atas tembakan mematikan tersebut.

Milisi belum memberikan jumlah korban tewas resmi atau mengungkapkan jumlah korban luka.

Baca juga: Advokat HAM Yaman Sebut Milisi Houthi Keji, Memaksa Migran Ethiopia ke Kamp dan Membakarnya

Seorang tokoh senior di komunitas migran Eritrea Sanaa mengatakan kepada AP setidaknya 44 migran tewas dan bahwa jumlah kematian bisa jauh lebih tinggi.

Sementara laporan lokal menyebutkan ratusan orang mungkin tewas dalam kebakaran di fasilitas yang menampung 900 orang itu.

Organisasi Migrasi Internasional PBB mengatakan sedikitnya 170 orang terluka dan sejumlah yang tidak diketahui telah meninggal.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved