Internasional

Advokat HAM Yaman Sebut Milisi Houthi Keji, Memaksa Migran Ethiopia ke Kamp dan Membakarnya

elompok milisi Houthi dituduh menulut api di pusat penahanan migran di kota Sanaa, Yaman. Abdurrahman Barman, seorang advokat hak asasi manusia (HAM)

Editor: M Nur Pakar
AFP/File
Para migran Afrika asal Ethiopia dan Eritrea ditampung di kamp pengungsi Sanaa, Yaman, pada 2014. 

SERAMBINEWS.COM, AL-MUKALLA - Kelompok milisi Houthi dituduh menulut api di pusat penahanan migran di kota Sanaa, Yaman.

Abdurrahman Barman, seorang advokat hak asasi manusia (HAM) Yaman dan Direktur American Center for Justice, mengatakan organisasinya telah mewawancarai beberapa orang yang selamat.

DIkatakaN, mereka yang menuduh milisi memulai kebakaran 7 Maret 2021, seusai menekan ratusan warga Ethiopia ke pusat tersebut, yang menyebabkan kepadatan berlebih.

Dia mengkritik organisasi internasional dan komunitas internasional karena tidak mengutuk keras tindakan Houthi.

"Ini adalah kejahatan keji," katanya kepada Arab News, Kamis (11/3/2021)

“Dunia akan membuat keributan jika migran yang dibakar berkulit putih. Jika pelakunya bukan Houthi, Dewan Keamanan (PBB) akan segera bersidang,: harapnya.

Baca juga: Warga Yaman Luapkan Kemarahan ke Milisi Houthi, Migran Afrika Dibakar Hidup-hidup

Dia mengatakan Houthi telah mencegah pengawas organisasi untuk mengunjungi korban selamat di rumah sakit Sanaa.

Dia menjelaskan berdasarkan laporan korban selamat, jumlah migran yang tewas antara 200 sampai 300 orang.

Mwatana, organisasi hak asasi manusia terkemuka Yaman, juga menyalahkan Houthi atas kebakaran tersebut.

Bahkan, menuduh mereka secara sewenang-wenang menahan orang yang selamat dan kerabat para korban untuk menghentikan mereka berbicara tentang insiden tersebut.

"Kelompok Ansar Allah (Houthi) menyebabkan kematian dan terluka migran Afrika dengan memulai kobaran api di fasilitas penahanan yang penuh sesak di Sanaa pada 7 Maret," kata Mwatana dalam sebuah pernyataan.

Komunitas Eritrea di Yaman mengatakan 34 migran tewas dan 200 lainnya luka-luka dalam kebakaran yang, katanya, dimulai ketika polisi berusaha menyelesaikan pertengkaran antara dua kelompok.

Pejabat dan aktivis Yaman membantah angka tersebut, dengan mengatakan pernyataan itu diperoleh dibawah todongan senjata.

Sejak mengalihkan tanggung jawab kebakaran dari Houthi ke Organisasi Migrasi Internasional karena tidak memperluas dan merehabilitasi pusat penahanan bagi para migran di daerah yang dikuasai Houthi.

Menteri Informasi Yaman Muammar Al-Eryani menggambarkan api mematikan itu sebagai "pembantaian keji,"

Baca juga: Migran Afrika Diperas Oleh Houthi, Dengan Imbalan Pembebasan dari Kamp

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved