Berita Internasional

Begini Cara Raja Zulu Lakukan Tes Keperawanan, Gelar Festival Menari Telanjang Dada bagi Gadis Muda

Upacara yang dihadiri ratusan gadis muda Zulu yang belum menikah itu adalah bentuk tes keperawanan.

Editor: Saifullah
AFP PHOTO/RAJESH JANTILAL
Raja Zulu, Goodwill Zwelithini (tengah) dan Pangeran Senior sekaligus mantan pemimpin Partai Kemerdekaan Inkatha (IFP), Mangosuthu Buthelezi (kanan), bergabung bersama ribuan orang untuk mengenang Perayaan Raja Shaka, di dekat kuburan Raja Shaka di Kwadukuza, sekitar 98 kilometer dari Durban pada 24 September 2019. Raja berusia 72 tahun itu dilaporkan meninggal setelah dirawat akibat diabetes.(AFP PHOTO/RAJESH JANTILAL) 

Gadis itu adalah istri keenamnya yang bernama Zola Mafu dari Swaziland (kini eSwatini).

Meski diiringi kontroversi, Raja Goodwill Zwelithini termasuk berhasil mempersatukan AmaZulu (orang-orang Zulu).

Posisinya sebagai penguasa tradisional diakui dalam konstitusi pasca-Apartheid di Afrika Selatan, yang berarti dia mendapat dukungan negara.

Kekuatan politiknya tidak formal dan sebagian besar perannya bersifat seremonial, tetapi Raja Zulu dihormati orang-orang, termasuk di luar kerajaannya.

Raja Goodwill yang lahir pada 1948 dan naik takhta pada 1971, adalah keturunan langsung dari Raja Cetshwayo, pemimpin bangsa Zulu saat perang lawan Inggris, tahun 1879.

Baca juga: 115 Pekerja Migran Ditangkap di Perairan Sumut, Saat Berupaya Pulang dari Malaysia

Baca juga: Temuan Benda Gayo Prasejarah Ubah Pandangan Jalur Penyebaran Nenek Moyang Bangsa Indonesia

Baca juga: Masyarakat Aceh di Jakarta Doakan Tokoh Aceh Adnan Ganto yang Dirawat di RSCM

Goodwill menggunakan pengaruhnya serta pelestarian budaya dan tradisi untuk menyatukan hampir 11 juta orang Zulu di Afrika Selatan, kata Profesor Sihawukele Ngubane, ketua Zulu Royal Household Trust.

"Dia berperan mempersatukan orang-orang Zulu, melestarikan budaya saat identitas orang Afrika terpinggirkan," terangnya kepada BBC.

"Dia tahu betul perannya berpengaruh besar di bangsa Zulu dan budaya lain di negara serta benua itu," tambah profesor bahasa Afrika tersebut.

Prof Ngubane melanjutkan, Raja Zulu membantu meredakan ketegangan antara Partai Kebebasan Inkatha (IFP) dan rival bebuyutannya yakni Kongres Nasional Afrika (ANC), yang pecah dalam perjuangan mengakhiri apartheid.

Konflik selama 1985-1995 itu menewaskan ribuan orang dan banyak lainnya yang terluka atau terpaksa mengungsi.

Baca juga: Begini Sikap Arya Saloka Saat Hadapi Kelakuan Putri Anne Terungkap, Aib Bocor dari Curhatan Kerabat

Baca juga: Atta Halilintar Bocoran Isi Seserahan Aurel Hermansyah, Lengkap dengan Satu Set Perhiasan Swarovski 

Baca juga: Senin 15 Maret 2021, Hujan Berpotensi Guyur Malam Hari di Barat Selatan Aceh

Presiden Afrika Selatan, Cyril Ramaphosa pun menggambarkannya sebagai sosok visioner yang dicintai.

"Dia memberikan kontribusi penting bagi identitas budaya, persatuan nasional, dan pembangunan ekonomi di KwaZulu-Natal, dan dengan demikian membantu pembangunan negara kita secara keseluruhan," ungkapnya dikutip dari BBC.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tradisi Tes Keperawanan dari Raja Zulu, Ratusan Gadis Menari Telanjang Dada"

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved