Berita Banda Aceh

Tujuh Pasien Jalani Operasi Bibir Sumbing, Inilah Cara Rahmad Maulizar Mencari Pasien Seluruh Aceh

Dari 10 pasien bibir sumbing yang sebelumnya dijadwalkan akan menjalani operasi  di Rumah Sakit Malahayati, Banda Aceh, Minggu (14/3/2021) pagi....

Penulis: Misran Asri | Editor: Jalimin
For Serambinews.com
Social Worker Smile Train Indonesia Area Aceh, Rahmad Maulizar menyusuri kabupaten/kota di Aceh menggunakan sepeda motor trailnya untuk mencari pasien-pasien bibir sumbing yang bersedia dioperasi gratis. 

Laporan Misran Asri | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Dari 10 pasien bibir sumbing yang sebelumnya dijadwalkan akan menjalani operasi  di Rumah Sakit Malahayati, Banda Aceh, Minggu (14/3/2021) pagi, hanya tujuh orang yang dapat dioperasi.

Tiga pasien lainnya itu dinyatakan kurang sehat dan tidak cukup berat badan. Namun, tiga pasien yang gagal dioperasi hari ini, kemungkinan akan diikutkan kembali di tahap operasi tahap kedua, pada Minggu, 28 Maret 2021 mendatang atau di tahap ketiga, Minggu 30 Mei 2021

Demikian diungkapkan Social Worker Smile Train Indonesia Area Aceh, Rahmad Maulizar, kepada Serambinews.com, Minggu(14/3/2021).

Selain tujuh pasien bibir sumbing yang sudah dioperasi oleh dokter spesialis bedah plastik, dr Muhammad Jailani SpBE-RE (K) bersama tim dokter yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Plastik Indonesia (PERAPI), pihaknya juga masih menerima keluarga pasien bibir sumbing yang ingin dioperasi gratis.

“Bagi keluarga pasien bibir sumbing atau masyarakat yang mengetahui ada warga yang alami bibir sumbing di kabupaten/kota dan ingin dioperasi bisa mendaftarkan diri melalui nomor HP 081360395730 milik saya atas nama Rahmad Maulizar dan nomor handphone panitia dari Serambi Indonesia, M Jafar 085270884780,” terangnya.

Rahmad Maulizar yang juga mantan penderita bibir sumbing itu, menaruh harapan besar agar seluruh masyarakat Aceh bisa terbebas dari bibir sumbing dan celah langit-langit.

Karena itu, dirinya rela berkeliling Aceh untuk mencari setiap pasien bibir sumbing agar mau dioperasi, meski harus masuk ke pelosok-pelosok desa terpencil di setiap kabupaten di Aceh, menggunakan sepeda motor trailnya.

Meski, Rahmad mengaku harus mengeluarkan biaya sendiri dan meninggalkan istri dan anaknya berhari-hari, baginya hal itu sudah biasa dan menjadi kebahagiaan ketika dirinya bertemu pasien bibir sumbing dan bersedia dioperasi.

“Bagaimana pun Rahmad pernah merasakan bagaimana diejek dan dikucilkan saat masih menderita bibir sumbing. Alhamdulillah saat ini ada kebahagiaan yang luar biasa, mulai kepercayaan diri meningkat hingga kebahagiaan lain yang diberikan Allah. Karena itu, kebahagiaan yang Rahmad rasakan saat ini, tentu ingin Rahmad bagikan pada anak-anak dan warga lainnya yang masih menderita bibir sumbing,” ungkap alumni Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Teuku Umar (UTU), Meulaboh, Aceh Barat ini.

Ia mengaku akan terus melakukan pekerjaan sosial tersebut. Karena, dengan melihat para penderita bibir sumbing yang bahagia dengan hasil operasi yang diterima, ada rasa kebahagiaan tersendiri bagi Rahmad Maulizar.

“Ini tentu bukan untuk gagah-gagahan, apalagi pencitraan. Tapi, apa yang Rahmad lakukan ini bisa menjadi investasi amal bagi Rahmad dan tim dokter yang selama ini sudah bekerja dengan sangat ikhlas melakukan operasi setiap pasien bibir sumbing,” pungkas pemuda yang pernah diundang di Program Kick Andy pada salah satu stasiun TV Nasional, pada Juni 2018 lalu.(*)

Baca juga: Cegah Kasus Isma Terulang, Wabup Aceh Utara Dorong Desa Buat Qanun Penyelesaian di Tingkat Gampong

Baca juga: Makin Aneh Saja! Ilmuwan Berencana Kirim 6,7 Juta Sampel Sperma ke Bulan, Ancang-ancang Jika Kiamat

Baca juga: Muscam Golkar se-Banda Aceh Mulai Digelar, Azhari Terpilih Sebagai Ketua PK Golkar Kutaraja

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved