Internasional
Pasukan Pemberontak Libya Menangkap Tokoh Senior ISIS, Abu Omar
Pasukan pemberontak yang setia kepada komandan timur Libya Jenderal Khalifa Haftar menangkap seorang tokoh penting Daesh atau ISIS di selatan negara
SERAMBINEWS.COM, TRIPOLI - Pasukan pemberontak yang setia kepada komandan timur Libya Jenderal Khalifa Haftar menangkap seorang tokoh penting Daesh atau ISIS di selatan negara Afrika Utara itu.
Pasukan marshal yang berbasis di timur memimpin operasi di kota gurun selatan Ubari.
Menargetkan pemimpin paling terkemuka ISIS di Libya, Mohamed Miloud Mohamed yang dipanggil Abu Omar.
Dia telah ditangkap dan ditahan di satu lokasi khusus, kata juru bicara Haftar, Ahmad Al-Mesmari.
Dilansir AFP, Senin (15/3/2021) Abu Omar merupakan salah satu pemimpin teratas ISIS di Libya.
Ketika kelompok itu mengambil kendali atas kota pesisir tengah Sirte pada 2015.
Baca juga: Tentara Bayaran yang Berafiliasi dengan Kontraktor Militer Rusia Tinggalkan Banyak Ranjau di Libya
Para militan ISIS menjadikan Sirte benteng tempat melatih pejuang dan mengatur serangan.
Termasuk membunuh sejumlah turis asing di negara tetangga Tunisia, sebelum diusir dari kota Libya pada 2016.
ISIS mendapatkan pijakan di Libya di tengah kekacauan yang memerintah di negara itu.
Setelah diktator Muammar Qaddafi digulingkan dan dibunuh dalam pemberontakan yang didukung NATO pada 2011.
Digambarkan sebagai "teroris berbahaya," Abu Omar memiliki "hubungan dekat" dengan Abu Moaz Al -Iraqi.
Baca juga: VIDEO - Tiga Ton Bahan Peledak Sisa Perang Saudara Libya Dihancurkan
Kepala ISIS di Libya, yang dibunuh September 2020 oleh pasukan pro-Haftar, kata Mesmari.
Abu Omar juga dituduh menculik empat insinyur Italia pada 2015.
Dibebaskan setelah pembayaran tebusan yang diperkirakan mencapai empat juta euro atau 4,8 juta dolar AS, tambahnya.
Krisis politik setelah penggulingan Qaddafi membuat negara kaya minyak itu terbelah antara otoritas saingan di timur dan barat.
Baca juga: Usai Muammar Khadafi Digulingkan dan Dibunuh, Libya Terpecah Belah, PBB Turun Tangan
Bahkan, aparat keamanan terpeceh menciptakan lahan subur bagi kelompok militan seperti ISIS untuk berakar.
Setelah ISIS digulingkan dari Sirte, kelompok itu melemah secara signifikan di Libya.
Tetapi anggotanya telah mundur ke gurun atau berbaur dengan penduduk di pantai Mediterania.
Sebuah pemerintahan transisi baru baru-baru ini disetujui di bawah dialog antar-Libya yang disponsori PBB.
Untuk menyatukan lembaga-lembaga negara yang dilantik pada Senin. (15/3/2021).(*)