Libya

Tentara Bayaran yang Berafiliasi dengan Kontraktor Militer Rusia Tinggalkan Banyak Ranjau di Libya

Beroperasi sejalan dengan permintaan otoritas Libya, regu bom Turki membersihkan wilayah sipil dari bahan peledak.

Editor: Zaenal
ANADOLU AGENCY
Tim dari Komite Militer Gabungan 5 + 5 menyapu ranjau dan bahan peledak di kawasan Abu Grain sampai Buwayrat. 

Serangan udara di Ubari

Sementara itu, empat serangan udara telah menargetkan kota Ubari di Libya selatan Minggu pagi, menurut seorang pejabat setempat.

Serangan itu menargetkan berbagai titik yang dekat dengan pusat kota, kata pejabat itu, yang berbicara tanpa menyebut nama karena dia tidak berwenang untuk berbicara dengan media.

Menurut sumber tersebut, pemogokan pertama terjadi pada pukul 4 pagi waktu setempat (02:00 GMT) dan paling lambat pada pukul 7 pagi (05:00 GMT).

Belum ada komentar resmi dari otoritas Libya terkait serangan udara tersebut.

Pejabat setempat, bagaimanapun, mengatakan bahwa Komando Afrika Amerika Serikat (AFRICOM) kemungkinan berada di balik serangan itu karena telah melakukan serangan serupa di kota itu di masa lalu.

Pada 24 Maret 2018, Pentagon mengumumkan pembunuhan dua militan dalam serangan udara di dekat Ubari yang dilakukan oleh AFRICOM.

Pada 25 Juli 2018, AFRICOM mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan 11 militan Al-Qaeda dalam serangan pesawat tak berawak, yang dikatakan menargetkan sasaran bergerak di kota Al-Uweinat dekat Ubari.

Ubari, yang terletak 964 km selatan Tripoli, adalah kota terbesar kedua di Libya selatan setelah Sabha, dengan Tuareg menjadi mayoritas penduduknya.

Ini menjadi tuan rumah ladang minyak Sharara, yang terbesar di negara itu, dan berada di bawah kendali panglima perang Khalifa Haftar.(Anadolu Agency)

Makam Dibongkar dan Tujuh Mayat Covid-19 Dicuri, 6 Orang Ditangkap, Pelaku: Mimpi Minta Dipindahkan

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved