Otomotif
Ingin Beli Toyota Innova dan Fortuner, Tunggu Dulu, Pemerintah Akan Beri Lagi Insentif Pajak
Pemerintah akan segera memberi insentif Pajak atas Pembelian Mobil Mewah ( PPnBM ) bagi mobil bermesin 2.500 cc.
Setelah dirangsang diskon PPnBM yang terpantau dari total surat pembelian kendaraan (SPK) yang dikeluarkan.
"Dari data 1-8 Maret 2021, untuk Avanza, Sienta, Rush, dan Yaris, SPK-nya naik sekitar 94-155 persen kalau dibandingkan dengan SPK bulan Februari di tanggal yang sama,” ucap Anton.
Begitu juga dengan Daihatsu, yang mengklaim bila penjualannya meningkat hingga 40 persen.
Hal tersebut dirasakan selama satu minggu sejak relaksasi PPnBM berjalan.
Baca juga: VIDEO - Mobil Kijang Innova Bensin Malah Diisi Solar di SPBU, Untung Saja Belum Dinyalakan Mesinnya
Kebijakan relaksasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) untuk kendaraan roda empat mulai memberikan pengaruh positif bagi pabrikan otomotif.
Seperti diketahui, tujuan pemerintah mengeluarkan insentif pajak agar mendorong penjualan industri otomotif yang anjlok akibat pandemi. Ini diperlukan karena punya efek berantai ketika industri kembali bergejolak.
“Kami dari pemerintah menginginkan program ini dapat berjalan baik, tepat sasaran dan sesuai target,” ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, dalam keterangan resmi (5/3/2021).
Menanggapi kebijakan ini, Wakil Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor Henry Tanoto, mengatakan, para pelaku industri menjadi lebih percaya diri untuk meningkatkan penjualannya lewat insentif PPnBM.
Henry juga mengatakan, pihaknya mulai melihat adanya respons positif dari masyarakat usai kebijakan relaksasi pajak diumumkan pemerintah.
“Tentunya kam akan mendukung dan berupaya berkontribusi pada target pemerintah untuk peningkatan penjualan hingga 82.000 unit,” ucap Henry, dalam kesempatan yang sama.
Senada dengan Toyota, Bussiness Innovation and Sales & Marketing Director PT Honda Prospect Motor Yusak Billy, mengatakan hal sama.
Baca juga: Mobil SUV Fortuner, Nissan Sampai Pajero Sport Ada Diskon, Aceh Punya Dealer Resmi
Pihaknya sangat mengapresiasi kebijakan seperti ini, karena bisa memajukan perekonomian melalui industri otomotif.
Dampak kebijakan ini juga bisa dirasakan langsung oleh pelaku industri. Billy mencatat, telah terjadi peningkatan permintaan hingga 50 persen dibandingkan bulan lalu pada periode yang sama.
Dengan munculnya aturan relaksasi PPnBM, Honda sendiri menargetkan mampu mempertahankan pangsa pasar sebesar 14 persen.
“Ini juga menjadi tantangan bagi industri untuk mampu memenuhi permintaan konsumen yang meningkat. Jadi kami terus memonitor supaya suplai produk kendaraan bisa mengikuti permintaan,” katanya.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sri Mulyani Buka Peluang Insentif Pajak bagi Innova dan Fortuner"