Kronologis Lengkap Kisah Abrip Asep yang Hilang Sejak Tsunami Aceh 2004 hingga Ditemukan di RSJ
Berikut adalah kronologis lengkap kisah Abrip Asep, pria diduga merupakan polisi yang hilang sejak tsunami Aceh hingga ditemukan di RSJ.
Penulis: Yeni Hardika | Editor: Safriadi Syahbuddin
Menemui titik terang
Pihak RSJ beberapa hari lalu kembali ingin mengantarkan pasien mereka ke desanya.
Namun kali ini, Lizar mencoba mengabarkan hal itu kepada seorang anggota Brimob kenalannya.
"Tiga hari pihak rumah sakit menghubungi saya untuk mengantarkan pasien RSJ yang diduga Asep ke tempat saya, sehingga saya teringat tahun 2014 ada yang mengaku keluarga Brimob mencari anaknya. Makanya coba sampaikan ke salah satu anggota Brimob yang saya kenal di sini untuk ditelusuri mungkin benar pasien itu yang dicari oleh keluargya," kata Lizar.
Kini Lizar bersyukur bisa mempertemukan Asep dengan keluarga dan rekannya.
"Tujuan saya, pasien atas naman desa saya itu bisa bertemu dengan keluarganya. Dan, Alhamdulillah saya sangat bersyukur bahwa pasien itu benar Asep, anggota Brimob yang dicari keluarganya itu enam tahun lalu," katanya.
Kabar penemuan beredar di grub WhatsApp
Laporan wartawan Serambinews.com Misran Asri, Kapolsek Baitussalam, Ipda Safrizal SSos membagikan sejumlah percakapan yang beredar di WhatsApp, terkait penemuan sosok diduga Abrip Asep di RSJ Aceh.
Menurutnya, awalnya sebuah pesan WhatsApp beredar di grup leting 351 Nusantara dengan kondisi orang tersebut dalam foto sedang berada di RSJ Banda Aceh.
Foto itu dibagikan oleh anggota polisi yang dikenal sebagai Abu Iskandar, sekitar pukul 22.18 WIB Selasa (16/3/2021) malam.
Baca juga: Dikenang Sebagai Syuhada & Meninggal saat Tsunami Aceh 17 Tahun Lalu, Polisi Ini Ditemukan di RSJ
Kemudian rekan-rekan leting 351 di grup itu berkomentar bahwa wajah orang tersebut tidak asing.
Salah seorang anggota polisi Bahrul Walidin mengomentari bahwa foto itu mirip Asep.
Selanjutnya Bahrul Walidin pun berusaha mencari foto-foto yang pernah dishare di facebook pada saat mengenang 16 Tahun Tsunami.
Lalu Bahrul mengambil foto Asep yang dianggap salah satu korban tsunami di facebook dan disandingkan dengan foto yang dishare di grup WA.
Hasilnya sangat mirip.
Kemudian dari berbagai komentar yang di peroleh baik di dalam grup maupun di grup Mako Brimob ada ciri-ciri yang mengarah ke Bharaka Asep yang pada saat itu BKO di Pos Ujong Pancu Peukan Bada.
Pada tanggal 17 Maret 2021 pukul 09.00 WIB, salah satu rekan leting 351 Bripka Indra Syaputra Banit Intelkam Polda Aceh, melakukan pengecekan ke RSJ dan dishare ke grup WA
Begitu mendengar itu Bripka Indra bersama rekan-rekannya langsung ke rumah sakit dan mendapati Asep sedang berada di tengah para pasien Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).
“Pada saat mereka datang Abrip Asep tidak merespon dengan normal. Hal itu bisa dimaklumi. Sampai sejauh ini pihak rumah sakit telah mencocokan ciri fisik serta ciri lainnya dan mendekati ciri seorang Abrip Asep. Kecocokan ini masih perlu koordinasi dengan pihak keluarganya di Palembang,” terang Safrizal menjelaskan ke Serambinews.com.
Kabar sampai ke pihak keluarga
Kabar penemuan kembali anggota polisi yang hilang saat tsunami Aceh membuat pihak keluaga Asep bahagia sekaligus haru.
Dikutip dari Kompas.com, keluarga besar yang tinggal di Dusun 1, Desa Natar, Kecamatan Natar, Lampung Selatan pertama kali mendapat kabar tersebut saat dikunjungi teman satu angkatan Abrip Asep beberapa hari lalu.
Lelaki yang kini bertugas di Markas Komando (Mako) Brimob Rawa Laut, Bandar Lampung, itu menunjukkan foto seseorang yang diduga Asep.
Saat itu, keluarga yakin bahwa pria di foto itu adalah Asep.
Diyakini sebagai Abrip Asep yang hilang
Pihak keluarga meyakini bahwa pria tersebut adalah Asep.
Setidaknya, menurut Burhan (34) adik kandung Asep, ada titik terang keberadaan sang kakak.
Keyakinan itu berdasar dari dua tanda yang sama-sama dimiliki Asep.
"Pas ditunjukkan foto, kami yakin itu kakak kami, ada ciri khusus dari dia," ujar Burhan (34) dikutip dari Kompas.com, Jumat (19/3/2021).
Dua tanda khusus yang dimaksud keluarganya itu ialah bekas jahitan di kening dan tahi lalat di telinga sebelah kanan.
"Itu luka waktu dia kecil, jatuh di kamar mandi," ucap Burhan.
Sementara itu, ibunda Asep ternyata selama ini juga tidak percaya bahwa anaknya sudah meninggal.
"Kalau saya datang ke rumah orangtua Asep, ibunya selalu bilang kalau Asep masih hidup. Saat itu, saya hanya memberi semangat kepada ibu untuk mengikhlaskan saja," ujar Aiptu Nazori salah satu kerabat Abrip Asep, seperti dilansir Tribun Sumsel, Jumat (19/3/2021).
"Adik saya juga mengungkapkan hal yang sama. Katanya saat itu, Kakak Asep masih hidup," ceritanya.
Nazori bersyukur jika pasien RSJ itu betul-betul Abrip Asep.
Sempat disangka meninggal dan disematkan gelar anumerta
Hilang selama 17 tahun sejak bencana dahsyat tsunami Aceh 2004, Abrip Asep selama ini sudah dianggap meninggal.
Sampai-sampai menurut Burhan, keluarga sudah menggelar tahlilan.
"Percaya nggak percaya awalnya. Karena dulu itu sudah ditahlilin, 40 hari, satu tahunan, ternyata masih hidup. Alhamdulillah," kata Burhan, adik kandung Asep.
Sementara itu, rekan-rekan anggota Resimen II Pelopor Angkatan 351 99/00 selama ini sudah menganggap Asep sudah meninggal.
Asep selama ini dikenang sebagai seorang syuhada.
Musibah dahsyat yang terjadi Minggu 24 Desember 2004 pagi itu telah menghantam dan menyapu bersih apapun, termasuk posko Asep bertugas bersama seluruh bangunan-bangunan lain dan rata dengan tanah.
Bahkan musibah itu menelan korban sedikitnya hingga 280.000 jiwa yang menjadi korban.
Lalu Asep juga dilaporkan hilang dalam musibah tersebut hingga disematkan gelar sebagai Abrip Anumerta Asep.
Tapi, setitik harapan muncul ketika mereka melihat orang yang berciri sama dengan Asep di rumah sakit jiwa.
Akan dilakukan tes DNA
Kabid Humas Polda Aceh Kombes Winardy membenarkan adanya informasi terkait Abrip Asep.
"Lebih lanjut informasi yang didapat dari pihak RSJ, pasien yang diduga Bharaka Zainal Abidin alias Asep mulai dirawat di Rumah Sakit itu sejak tahun 2009 lalu dan (pihak rumah sakit) sempat mengantar kembali ke Desa Fajar, Kecamatan Sampoinet, Aceh Jaya, tapi warga setempat tidak mau menerimanya, sehingga akhirnya dibawa kembali ke RSJ Banda Aceh," kata Winardy seperti dikutip dari Kompas.com.
Untuk memastikan bahwa pasien tersebut adalah Asep, pihaknya harus berkoordinasi dengan pihak keluarga.
"Selanjutnya kepada pasien ini juga akan dilakukan tes DNA, sidik jari, dan pengenalan tanda lahir lainnya," katanya.
Keluarga diterbangkan ke Aceh
Melansir Kompas.com, untuk memastikan bahwa pria tersebut adalah Asep, keluarga Apbrip Asep di Dusun 1, Desa Natar, Kecamatan Natar, Lampung, pun diterbangkan ke Aceh.
"Sudah dikoordinasikan dengan kakak dan adik dari Abrip Asep, Mahyudin, dan Saiful," kata Kepala Bidang Humas Polda Lampung Kombes Zahwani Pandra Arsyad.
Dilaporkan, pihak keluarga diterbangkan ke Aceh pada pagi ini, Jumat (19/3/2021), dan diperkirakan siang ini sudah tiba di Aceh. (Serambinews.com/Yeni Hardika)