Internasional
Perempuan Lebanon Berduka pada Hari Ibu, Protes Krisis Mata Uang dan Kebuntuan Politik
Ratusan perempuan turun ke jalan-jalan pada Sabtu (20/3/2021) sore dan pada malam Hari Ibu, meskipun ada peringatan tentang risiko penyebaran virus
Atau bagaimana bisa membelikannya sebotol parfum yang harganya lebih dari 1,5 juta pound Lebanon?
Baca juga: Nasib Warga Lebanon, Beli Kebutuhan Sehari-hari Harus Berkelahi, Bahkan Ada yang Bawa Senjata
Dolar melanjutkan penurunannya pada Sabtu, diperdagangkan di antara 10.100-11.000 pound Lebanon.
Negara itu sedang menunggu hasil pertemuan antara Presiden Michel Aoun dan Perdana Menteri yang ditunjuk Saad Hariri pada Senin (22/3/2021), tetapi ekspektasi tidak tinggi.
Setelah bertemu dengan Presiden Michel Aoun pada hari Sabtu, Pemimpin Partai Sosialis Progresif Lebanon Walid Jumblatt, mengatakan:
“Kami telah mencapai jalan buntu mutlak di tengah keruntuhan ekonomi."
"Kelaparan mengetuk pintu orang-orang, dan rekonsiliasi menjadi perlu."
"Tuhan bersaksi bahwa saya telah memberi tahu orang-orang (realitas situasi). "
Bilal Ghandour, pemilik toko perhiasan di Beirut, berkata:
“Pada hari Sabtu (20/3/2021), para penukar uang menahan diri untuk tidak menjual dolar.
Mereka hanya membeli dolar, karena khawatir nilai tukar dolar akan naik pada hari Senin setelah pertemuan di Istana Republik. "
Ghandour menggambarkan penjualan di tokonya turun rastis.
Dia berkata:
“Harga satu gram emas 18 karat adalah $ 42, yang berarti 462.000 pound Lebanon, sesuai nilai tukar dan sepotong kecil emas harus lebih dari lima gram.
"Situasinya sangat sulit."
Baca juga: Warga Miskin Semakin Banyak, Warga Lebanon Luapkan Kemarahan Dengan Memblokir Jalan
“Mereka yang memiliki dolar dapat membeli, tetapi mereka hanya membeli barang-barang yang harganya tidak melebihi $ 200- $ 300.”