Internasional
Warga Miskin Semakin Banyak, Warga Lebanon Luapkan Kemarahan Dengan Memblokir Jalan
Angka kemiskinan melonjak di Lebanon dan warga semakin menunjukkan kemarahannya. Para demonstran yang marah membuat penghalang jalan baru pada Selasa
SERAMBINEWS.COM, BEIRUT - Angka kemiskinan melonjak di Lebanon dan warga semakin menunjukkan kemarahannya.
Para demonstran yang marah membuat penghalang jalan baru pada Selasa (9/3/2021).
Mereka melampiaskan kemarahan atas kelambanan politik dalam menghadapi kemiskinan semakin parah.
Tetapi pasukan keamanan berhasil membuka kembali beberapa jalan dari pemblokiran
Negara ini telah terperosok dalam krisis ekonomi, yang telah membawa melonjaknya pengangguran dan melonjaknya harga.
Sementara mata uang telah jatuh ke titik terendah baru terhadap dolar di pasar gelap.
Baca juga: Jaksa Agung Lebanon Perintahkan Penangkapan Spekulan Mata Uang Asing
Pemerintah sementara yang secara resmi mengundurkan diri setelah ledakan besar di pelabuhan Beirut Agustus 2020 yang menewaskan lebih dari 200 orang telah gagal menyetujui kabinet baru.
Penghalang jalan telah menjadi kejadian hampir setiap hari di negara kecil Mediterania dan berlangsung sepanjang hari Senin, termasuk di dalam dan di luar Beirut.
Demonstran pada Selasa (9/3/2021) kembali memutus beberapa jalan di kota utara Tripoli dan wilayah timur Lembah Bekaa, lapor Kantor Berita Nasional yang dikelola pemerintah.
Jalan raya menuju pusat Beirut juga ditutup, meskipun sebagian besar kemudian dibuka kembali.
Yang lainnya dibuka-tutup sepanjang pagi.
Beberapa pengunjuk rasa menyerukan kebangkitan kembali gerakan jalanan nasional pada akhir 2019.
Saat itu menuntut penghapusan seluruh kelas politik Lebanon, yang secara luas dipandang tidak kompeten dan korup.
Lebih dari separuh penduduk hidup di bawah garis kemiskinan, dan harga-harga melonjak karena pound Lebanon telah kehilangan lebih dari 80 persen nilainya.
Baca juga: Mafia Generator Ganti Perusahaan Listrik Negara, Lebanon Terancam Gelap Gulita
Dengan cadangan mata uang asing yang menyusut dengan cepat, pihak berwenang telah memperingatkan akan segera mencabut subsidi bahan bakar dan sebagian besar makanan impor.