Adnan Ganto Meninggal
Kisah Adnan Ganto yang Berjiwa Dermawan, Bangun Masjid di Desanya Berbagi Sembako Hingga Sapi Kurban
Perjalanan dimulai dari Simpang Buloh Cunda Lhokseumawe. Beberapa kilometer kemudian, maka akan tiba di Desa Pulo Rayeuk, Kecamatan Kuta Makmur, Aceh
Penulis: Saiful Bahri | Editor: Ansari Hasyim
Meski Adnan Ganto sosok orang yang sukses, namun ia tetap ramah dan dermawan di mata warga.
Menurutnya, Adnan Ganto sering juga pulang ke desanya.
"Walau tidak lama. Biasanya kalau pulang, pastu berziarah ke makam keluarganya," ujar Zubir.
Disamping itu, sering memberi bantuan untuk seluruh warga yang ada di Pulo Rayeuk.
"Bila menyerahkan bantuan, pasti seluruh warga dapat," katajya.
Bantuan ada yang berbentuk sembako, kain sarung, hingga daging meugang. Lalu, tiap tahun selalu berkurban di desanya.

"Kadang-kadang satu lembu. Kadang-kadang sampai dua lembu," katanya.
Bahkan pada Februari 2021 atau satu bulan lalu, almarhum baru memberi bantuan untuk seluruh warga gampognya berupa sembako dan kain sarung.
"Adnan Ganto sosok yang sangat baik di mata kami. Sangat dermawan," ujarnya.
Untuk masa kecil Adnan Ganto, menurut Zubir, orang tua Adnan ganto, yakni Hasan Basri Ganto, seorang Tentara Keamanan Rakyat (TKR).
Saat sudah pensiun, ayah dari Adnan Ganto bekerja sebagai tukang tempel ban sepeda di desanya.
Sedangkan Adnan Ganto memang sosok anak yang mandiri dan pintar.
"Suka berteman," katanya.

Paling diingat Zubir, Adnan Ganto semasa kecilnya paling suka bermain sepakbola.
"Posisinya kiper," katanya.
Namun, lanjut Zubir, Adnan Ganto lalu bersekolah, hingga menjadi orang hebat.
"Sering pulang juga ke kampung. Tapi tidak lama-lama," pungkasnya.
Sebelumnya, tokoh Aceh, Adnan Ganto meninggal dunia di Jakarta, Selasa (23/3/2021).
Putra Aceh kelahiran Kuta Makmur, Kabupaten Aceh Utara yang sukses berkarier di tingkat nasional ini meninggal dunia dalam usia 74 tahun.(*)