Berita Gayo Lues

Sekolah Lapang Iklim Dibuka di Gayo Lues, Diharapkan Mampu Tingkatkan Produksi Hasil Pertanian

Sekolah Lapang Iklim Operasional Gayo Lues yang dilakukan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG)

Editor: Muhammad Hadi
FOR SERAMBINEWS.COM
H Irmawan S.Sos MM, Anggota DPR RI Dapil Aceh saat memberikan sambutan pada acara pembukaan Sekolah Lapang Iklim (SLI) di Gayo Lues, Selasa (23/3/2021) 

SERAMBINEWS.COM, BLANGKEJEREN - Pembukaan Sekolah Lapang Iklim Operasional Gayo Lues yang dilakukan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pada hari ini, Selasa, 23 Maret 2021, mendapat apresiasi Gubernur Aceh Nova Iriansyah.

Apresiasi itu disampaikan Gubernur Nova dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Aceh Mawardi pada Pembukaan Sekolah Lapang Iklim Operasional Gayo Lues.

Kegiatan yang berlangsung di Pendopo Bupati Gayo Lues juga disiarkan secara virtual di mana Mawardi mengikutinya memalui aplikasi zoom di Pendopo Gubernur Aceh.

Dalam sambutan tertulisnya, Gubernur Nova menyebutkan Sekolah Lapang Iklim akan mampu meningkatkan wawasan petani dalam membaca fenomena alam terkait pertanian. Sehingga bisa meminimalkan potensi kerugian.

Baca juga: Termasuk Aceh, BMKG Imbau Penerbangan Waspada Potensi Awan Cumulonimbus Muncul 20-26 Maret

Selama ini, para petani Aceh disebut tidak jarang mengalami gagal panen karena gangguan iklim ini. Sampai-sampai seluruh bibit yang ditanam mati dan harus diganti dengan yang baru.

"Akibatnya, petani bukan hanya rugi tenaga, tapi juga rugi waktu dan finansial. Dari kondisi ini dapat kita pahami bahwa, dunia pertanian berhubungan erat dengan cuaca.

Karena itu mutlak bagi petani untuk mengetahui fenomena cuaca ini," ujar Mawardi membacakan sambutan Gubernur.

Mawardi melanjutkan, dalam melihat kondisi iklim di Aceh, sektor pertanian selama ini banyak dibantu informasi dari Stasiun Klimatologi Aceh Besar.

Sehingga informasi itu menjadi rujukan untuk merencanakan kegiatan penanaman, pemupukan dan lainnya.

Baca juga: Petani Aceh Besar Panen Raya

Baca juga: Anggota DPR RI Irmawan Minta Kementan Alokasikan Program untuk Pondok Pesantren

Namun jika hanya bergantung kepada Stasiun Klimatologi Aceh Besar, penyebaran informasi iklim tersebut dikatakan tidak bisa berjalan cepat, mengingat kawasan pertanian di Aceh sangat luas.

Selain itu, ada banyak istilah di bidang cuaca yang dinilai cukup asing bagi petani.

"Maka itu, perlu upaya meningkatkan wawasan petani dalam membaca fenomena alam yang terkait dengan pertanian.

Dalam hal ini, kita sangat bersyukur sebab BMKG mempunyai program untuk melatih petani dan penyuluh pertanian dalam memahami informasi tentang cuaca ini," ujar Mawardi.

Pembukaan Sekolah Lapang Iklim Operasional Gayo Lues yang dilakukan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pada hari ini, Selasa, 23 Maret 2021
Pembukaan Sekolah Lapang Iklim Operasional Gayo Lues yang dilakukan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pada hari ini, Selasa, 23 Maret 2021 (FOR SERAMBINEWS.COM)

Sekolah Lapang Iklim disebut mirip dengan sekolah Lapang Pertanian yang dibentuk oleh kelompok-kelompok tani di pedesaan.

Bedanya, kalau Sekolah Lapang Pertanian lebih banyak mempelajari tentang teknik bercocok tanam yang efektif dan produktif serta fokus membahas informasi cuaca.

Baca juga: Hendak Bimtek Ke Lombok, Ratusan Kepala Desa dan BPK Aceh Tenggara Telantar di Bandara Kualanamu

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved