DKP Aceh Safari Gemar Ikan untuk Anak TK & PAUD di Abdya, Konsumsi Ikan Anak Abdya di Atas Nasional

Pelaksanaan safari gemar ikan ini berlangsung di Aula Masjid Agung Baitul Ghafur Abdya, Rabu (24/3/2021). 

Laporan Rahmat Saputra I Aceh Barat Daya 

SERAMBINEWS.COM,BLANGPIDIE - Pihak Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Aceh melakukan safari gemar ikan untuk anak-anak TK dan PAUD di kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya).

Pelaksanaan safari gemar ikan ini berlangsung di Aula Masjid Agung Baitul Ghafur Abdya, Rabu (24/3/2021). 

Kepala Seksi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan DKP Aceh, Cut Sri Haswirna SPi MSi, mengatakan safari gemar ikan itu dilakukan ke kabupaten di Aceh, salah satunya Abdya.

Kegiatan ini dilakukan untuk memberi edukasi kepada anak-anak agar agar gemar mengonsumsi ikan.

Kasi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan DKP Aceh, Cut Sri Haswirna SPi didampingi Kadis DKP Abdya, Chalid Hardani, SPi MSc, menyampaikan hal ini kepada Serambinews.com, Rabu (24/3/2021).

“Kalau Abdya, memang jumlah dan tingkat anak mengonsumsi ikan sangat tinggi, yaitu 91,08 kg/per kapita, jauh di atas nasional,” kata Cut Sri Haswirna. 

Namun, katanya, sosialisasi itu bukan saja untuk menumbuhkan minat anak mengkonsumsi ikan, tapi untuk mengedukasi kepada anak tentang jenis-jenis dan manfaat yang terkandung dalam ikan tersebut.

Baca juga: Resmi Cerai, Ririe Fairus Dapatkan Hak Asuh Anak, Ayus Sabyan Dibebaskan Bertemu Kedua Anaknya

Baca juga: Mewah hingga Pakai 4 Kostum, Ini 10 Foto Prewedding Atta-Aurel Pemotretan di Stadion Utama GBK

Baca juga: Hasil Piala Menpora - Persiraja Banda Aceh Bantai Persita Tangerang, Torres Aceh Hattrick

“Karena, mengkonsumsi ikan bukan saja untuk meningkatkan gizi anak, tapi juga bisa meningkatkan kecerdasan,” jelas Cut Sri Haswirna. 

Dia sebutkan, tujuan dari gemar safari dan kampanye ikan itu, agar mencetak generasi Aceh berkualitas.

Hal ini sejalan dengan Program Pemerintah Aceh, yaitu Aceh Troe dan Aceh Caroeng. 

“Dengan seperti ini, maka anak-anak kita, bisa mengurangi mengonsumsi makanan yang instan dan makanan yang berbahaya,” katanya.

Karena, sebutnya, untuk mewujudkan generasi Aceh pintar, pihaknya juga melakukan sosialisasi terhadap ibu hamil dan ibu menyusui.